Prancis Laporkan Kematian Pertama Terkait COVID-19 di Eropa

Prancis melaporkan kematian pertama di Eropa akibat COVID-19 yang terjadi pada seorang lansia asal Hubei, Tiongkok

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 16 Feb 2020, 10:01 WIB
Penumpang menjalani pemeriksaan saat turun dari pesawat yang membawa warga Prancis dari Wuhan di Pangkalan Udara Istres-Le Tube, Istres, Prancis, Minggu (2/2/2020). Sebanyak 65 warga Perancis menjalani karantina setelah dipulangkan dari Wuhan menyusul wabah virus corona. (Photo by Handout/ECPAD/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Prancis mengumumkan kematian pertama terkait COVID-19 yang terjadi di Eropa. Pernyataan ini dinyatakan oleh Menteri Kesehatan Agnes Buzyn tersebut pada Sabtu (15/2) waktu setempat.

"Kondisinya dengan cepat memburuk dan dia berada dalam kondisi kritis selama beberapa hari," kata Buzyn seperti dikutip dari New York Post pada Minggu (16/2/2020).

Seperti dikutip dari Deutsche Welle, wanita ini merupakan seorang turis Tiongkok berusia 80 tahun. Selain pasien tersebut, sang putri juga dikabarkan menerima perawatan di Bichat Hospital karena COVID-19.

Keduanya sudah mendapatkan perawatan sejak 25 Januari lalu. Namun, Buzyn mengatakan kondisi sang putri sudah membaik dan kemungkinan akan diperbolehkan pulang.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Sempat Ditolak untuk Tes Virus Corona

Perawat Kementerian Kesehatan Masyarakat mengukur suhu penumpang yang datang dari Prancis di Bandara Internasional Toussaint Louverture, Haiti, Selasa (4/2/2020). Virus corona menyerang pada sistem pernapasan terlebih dahulu sebelum menyerang sistem dalam tubuh lainnya. (AP Photo/Dieu Nalio Chery)

Dikutip dari France24, pria ini berasal dari provinsi Hubei dan meninggal karena infeksi paru-paru serius akibat COVID-19. Namun, laporan tentang kronologis jatuh sakitnya pasien tersebut kontradiktif.

Berdasarkan pernyataan Buzyn, lansia tersebut tiba di Prancis pada 16 Januari dan dirawat di rumah sakit pada 25 Januari untuk kemudian diisolasi. Sementara itu, media Prancis lain melaporkan bahwa pria ini sudah tiba di Prancis pada 23 Januari lalu.

Kepala Unit Penyakit Menular Bichat, Yazdan Yazdanpanah mengatakan bahwa pria ini telah mengunjungi dua rumah sakit namun ditolak untuk tes karena dinyatakan tidak memenuhi definisi seseorang yang terinfeksi. Lansia tersebut akhirnya dinyatakan positif pada 29 Januari.

Hingga saat ini, sudah ada tiga kematian terkait COVID-19 lain yang dilaporkan di luar Tiongkok. Tiga kasus tersebut terjadi di Filipina, Hong Kong, dan Jepang. Di Prancis sendiri, terdapat 11 kasus infeksi virus corona.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya