Pertama di Afrika, Mesir Konfirmasi Kasus COVID-19

Kasus COVID-19 di Mesir menjadi kejadian pertama yang dilaporkan di Afrika

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 16 Feb 2020, 11:00 WIB
Petugas laboratorium membantu rekannya melepaskan pakaian pelindung di sebuah laboratorium di Shenyang, provinsi Liaoning timur laut China, Rabu (12/2/2020). Per hari ini, Rabu (12/2) tercatat korban meninggal dunia akibat virus corona di China tercatat mencapai 1.110. (STR/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Mesir mengonfirmasi kasus pertama COVID-19 di benua Afrika. Pengumuman ini dibuat pada hari Jumat, 14 Februari lalu, waktu setempat.

Dikutip dari Al Jazeera pada Minggu (16/2/2020), juru bicara Kementerian Kesehatan Mesir Khaled Mugahed mengatakan bahwa pasien yang terinfeksi COVID-19 adalah warga negara asing.

Mengutip Euronews, pasien tersebut juga tidak menunjukkan gejala yang serius. Hanya saja, infeksi tersebut diidentifikasi usai pemeriksaan laboratorium beserta penelusuran riwayat perjalanan.

"Kementerian telah mengambil tindakan preventif dan memonitor pasien yang stabil," kata Mugahed seperti dikutip dari Channel News Asia.

Mugahed mengatakan, pasien telah dirawat di ruang isolasi sebuah rumah sakit. Hanya saja, tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai kewarganegaraan dan identitas lain soal pasien ini.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Mesir Karantina WN dari Wuhan

Dokter memeriksa kondisi pasien kritis virus corona atau COVID-19 di Rumah Sakit Jinyintan, Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (13/2/2020). China melaporkan 254 kematian baru dan lonjakan kasus virus corona sebanyak 15.152. (Chinatopix Via AP)

Dalam akun Twitternya, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Mesir juga telah mengonfirmasi temuan tersebut. Mereka menambahkan, pasien berada dalam kondisi stabil.

Awal bulan Februari, Mesir telah menangguhkan semua penerbangan maskapai nasional mereka ke Tiongkok. Keputusan ini dikabarkan akan berlaku hingga akhir bulan.

Selain itu, 301 warga negara Mesir telah dievakuasi dari Wuhan, pusat virus corona. Mereka dilaporkan akan tetap dikarantina selama 14 hari.

Meski menjadi kasus pertama di Afrika, namun COVID-19 sebelumnya juga telah dikonfirmasi di kawasan Timur Tengah lain. Uni Emirat Arab pada akhir bulan Januari lalu, melaporkan kasus infeksi virus corona pertamanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya