Liputan6.com, Jakarta Mesir mengonfirmasi kasus pertama COVID-19 di benua Afrika. Pengumuman ini dibuat pada hari Jumat, 14 Februari lalu, waktu setempat.
Dikutip dari Al Jazeera pada Minggu (16/2/2020), juru bicara Kementerian Kesehatan Mesir Khaled Mugahed mengatakan bahwa pasien yang terinfeksi COVID-19 adalah warga negara asing.
Advertisement
Mengutip Euronews, pasien tersebut juga tidak menunjukkan gejala yang serius. Hanya saja, infeksi tersebut diidentifikasi usai pemeriksaan laboratorium beserta penelusuran riwayat perjalanan.
"Kementerian telah mengambil tindakan preventif dan memonitor pasien yang stabil," kata Mugahed seperti dikutip dari Channel News Asia.
Mugahed mengatakan, pasien telah dirawat di ruang isolasi sebuah rumah sakit. Hanya saja, tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai kewarganegaraan dan identitas lain soal pasien ini.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Mesir Karantina WN dari Wuhan
Dalam akun Twitternya, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Mesir juga telah mengonfirmasi temuan tersebut. Mereka menambahkan, pasien berada dalam kondisi stabil.
Awal bulan Februari, Mesir telah menangguhkan semua penerbangan maskapai nasional mereka ke Tiongkok. Keputusan ini dikabarkan akan berlaku hingga akhir bulan.
Selain itu, 301 warga negara Mesir telah dievakuasi dari Wuhan, pusat virus corona. Mereka dilaporkan akan tetap dikarantina selama 14 hari.
Meski menjadi kasus pertama di Afrika, namun COVID-19 sebelumnya juga telah dikonfirmasi di kawasan Timur Tengah lain. Uni Emirat Arab pada akhir bulan Januari lalu, melaporkan kasus infeksi virus corona pertamanya.
Advertisement