China Mulai Uji Klinis Sejumlah Obat Antivirus Corona

Sejumlah obat antivirus kini sudah digunakan dalam uji klinis terhadap penyakit akibat Virus Corona

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 17 Feb 2020, 07:04 WIB
Covid-19, Nama Baru Corona: Petugas laboratorium menguji sampel dari orang yang akan diuji untuk virus corona COVID-19 di sebuah laboratorium di Shenyang, provinsi Liaoning, China, Rabu (12/2/2020). WHO kini tidak lagi menyebut virus yang merebak di China sebagai Virus Corona Baru. (STR/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Para peneliti di China masih berupaya menemukan obat yang tepat untuk menyembuhkan pasien yang terinfeksi Virus Corona jenis baru bernama COVID-19. Sejumlah obat antivirus kini sudah digunakan dalam uji klinis terhadap penyakit akibat Virus Corona.

Beberapa obat yang diuji sebagai anti-Virus Corona telah menunjukkan efektivitas yang cukup baik.

Menurut Direktur Pusat Pengembangan Bioteknologi Nasional China, Zhang Xinmin, para peneliti mempersempit fokus mereka pada beberapa obat yang sudah tersedia, termasuk Chloroquine Phosphate, Favipiravir dan Remdesivir, usai melakukan beberapa tahap penyaringan.

"Para peneliti memeriksa lebih dari 70.000 obat atau senyawa melalui simulasi komputer dan uji aktivitas enzim in vitro, lalu memilih 5.000 kandidat obat yang berpotensi efektif," ujarnya.

Zhang menyatakan, obat-obat itu kemudian diuji pada tingkat sel terhadap infeksi Virus Corona dan sekitar 100 obat terpilih untuk menjalani eksperimen lanjutan, yang membantu menentukan beberapa obat terakhir untuk uji klinis.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pengobatan Tradisional

Dokter memeriksa kondisi pasien kritis virus corona atau COVID-19 di Rumah Sakit Jinyintan, Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (13/2/2020). Data terbaru tanggal 14 Februari 2020 menunjukkan jumlah korban tewas akibat virus corona mendekati angka 1.500. (Chinatopix Via AP)

Pengobatan tradisional China (traditional Chinese medicine/TCM) juga diterapkan untuk mengobati lebih dari separuh pasien terkonfirmasi Virus Corona di Provinsi Hubei, China, pusat penyebaran wabah tersebut.

"Sejak awal berjangkitnya wabah, pemerintah memberi perhatian signifikan kepada TCM maupun metode pengobatan Barat dengan memobilisasi penelitian ilmiah dan tenaga medis terdepan dari kedua bidang untuk merawat pasien," kata Wang Hesheng, wakil ketua komisi tersebut, seperti dikutip dari Xinhua, Senin (17/2/2020).

Dia menambahkan, perpaduan TCM dengan pengobatan Barat dalam merawat pasien Virus Corona merupakan bagian penting dari pertempuran melawan wabah itu.

Sejumlah universitas dan rumah sakit TCM di seluruh China mengirimkan 2.220 pekerja medis ke Hubei untuk membantu memerangi wabah, tutur Wang. Metode pengobatan tradisional China juga digunakan dalam upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 di tingkat masyarakat.

"Dengan mengoordinasikan sumber daya pengobatan tradisional China dan pengobatan Barat, kami berusaha menggenjot tingkat kesembuhan, serta mengurangi jumlah kematian sebanyak mungkin untuk secara efektif melindungi keselamatan dan kesehatan masyarakat," tutur Wang. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya