Sebelum Ziyech, Ini 9 Pemain Chelsea dari Klub Belanda

Hakim Ziyech menjadi rekrutan ke-10 Chelsea yang berasal dari klub Eredivisie Belanda.

oleh Hanif Sri Yulianto diperbarui 17 Feb 2020, 14:10 WIB
Gelandang Ajax, Hakim Ziyech mengontrol bola dari kawalan bek Chelsea, Fikayo Tomori pada pertandingan lanjutan Grup H Liga Champions di Stamford Bridge, London (5/11/2019). Chelsea bermain imbang 4-4 atas Ajax. (AP Photo/Frank Augstein)

Jakarta- Chelsea sukses mendapatkan tenaga baru untuk musim depan, yakni gelandang Hakim Ziyech. Pemuda Timnas Maroko itu baru akan bergabung mulai musim depan. 

Chelsea dan Ajax Amsterdam sepakat dengan nomilai 40 juta euro (Rp 594 miliar) untuk memuluskan transfer Ziyech. Namun, nilai tersebut bisa melonjak hingga 44 juta euro (Rp 654 miliar), tergantung dengan performa Ziyech di Stamford Bridge.

Awalnya, Chelsea menginginkan tanda tangan pemain berusia 26 tahun tersebut pada bursa transfer Januari 2020. Akan tetapi, upaya Tim London Biru untuk mendapatkan Hakim Ziyech tak terealisasi.

Ajax menolak untuk melepas sang pemain pada musim ini. Pasalnya, de Godenzonen masih membutuhkan tenaga Hakim Ziyech untuk bersaing memperebutkan trofi juara Eredivisie Belanda 2019-2020.

Hakim Ziyech merupakan rekrutan ke-10 Chelsea dari klub Eredivisie Belanda. Kesembilan pemain sebelum Ziyech memiliki sejarah yang berbeda-beda.

Berikut ini adalah sembilan pemain yang didatangkan Chelsea dari klub Eredivisie, mulai dari yang memiliki performa terbaik hingga gagal bersinar. 

Video


1. Arjen Robben

Mantan gelandang Chelsea, Arjen Robben. (AFP/Chris Young)

Arjen Robben bergabung dengan Chelsea dari PSV Eindhoven pada 2004. The Blues mengeluarkan dana sekitar 16 juta poundssterling demi bisa menebus Robben dari PSV.

Faktor cedera membuat Robben menunggu hingga November untuk melakukan debut. Namun, ia membuat dampak yang bagus dengan mencetak gol pertamanya saat melawan CSKA Mocsow di Liga Champions.

Eks winger Timnas Belanda itu juga mendapat penghargaan PFA Player of The Month pada November 2004. Pada akhir musim pertamanya di Chelsea, Arjen Robben mencetak tujuh gol dan sembilan assist dari 18 pertandingan, dan masuk dalam nominasi penghargaan pemain muda musim tersebut.


2. Ken Monkou

Ken Monkou bergabung dengan Chelsea pada 1988 dari Feyenoord. Ia kemudian menjelma menjadi satu di antara bek terbaik The Blues dan Premier League.

Ia datang dan membantu klub menjuarai gelar Divisi II. Monkou berhasil tampil dalam 54 pertandingan bersama Chelsea.

 


3. Salomon Kalou

5. Salomon Kalou - Meskipun tak cemerlang rekan senegaranya, Didier Drogba namun dirinya juga merupakan andalan. Dari musim 2006 sampai 2012 dirinya membela Chelsea dan menghasilkan 36 gol di Liga Inggris. (AFP/Ian Kington)

Salomon Kalou tiba di Stamford Birdge pada 30 Mei 2006. Ia datang dengan predikat satu di antara pencetak gol paling produktif di Feyenoord.

Ia bermain sebanyak 254 pertandingan dengan mencetak 60 gol dan 44 assist selama enam musim berseragam Chelsea. Kalou juga berhasil memenangkan delapan trofi di The Blues, termasuk satu Liga Champions dan satu Premier League.


4. Mario Melchiot

Mario Melchiot tampil mengensankan bersama Ajax Amsterdam. Chelsea bergerak cepat dengan mengamankan tanda tangannya pada musim panas 1999 dengan status free transfer.

Meski kerap mendapat cedera pada awal musim, Melchiot menjelma menjadi bek kanan utama selama empat tahun berikutnya. Ia berhasil menyingkirkan Albert Ferrer dan Christian Panucci. Melchiot kemudian hengkang pada 2004 ke Birmingham.

 


5. Ed de Goey

Ed de Goey merupakan kiper yang berjasa bagi Chelsea. Selama enam musim membela Chelsea, ia mencetak rekor klub untuk penampilan terbanyak dan clean sheet selama satu musim pada 1999-2000.

Namun, ia kehilangan tempat setelah Carlo Cudicini datang. Goey hanya tampil dalam tiga laga selama tiga tahun, sebelum akhirnya bergabung ke Stoke City pada 2003.

 


6. Jesper Gronkjaer

Jesper Gronkjaer dianggap pahlawan oleh penggemar Chelsea setelah mencetak angka yang dikenal sebagai gol satu miliar poundsterling, saat melawan Liverpool. Gol tersebut membuat Chelsea lolos ke Liga Champions dan membuat Roman Abramovich berniat membeli klub.

Selain gol itu, Gronkjaer tampil inkonsisten di Chelsea. Dari 119 pertandingan, ia hanya mencetak 11 gol dan 14 assist.

 


7. Marco van Ginkel

Gelandang muda Chelsea Marco van Ginkel. (chelseafc.com)

Marco van Ginkel datang dari Vitesse pada 2013 dengan predikat penerus Frank Lampard. Namun, awal yang bagus di Tim London Biru harus rusak setalah mendapar cedera ACL, dan membuatnya absen satu musim.

Setelah pulih, ia telah menurun jauh dan kerap bergabung dengan Chelsea kelompok umur. Ia sempat di pinjamkan ke AC Milan, Stoke City, dan PSV. Setelah kariernya mulai terlihat cerah, ia kembali berurusan dengan meja operasi karena masalah di lututnya.

Saat ini, ia belum terlihat mendapat kesempatan bermain kembali dari Frank Lampard.


8. Mateja Kezman

3. Mateja Kezman - Menjadi bintang bersama PSV Eindhoven hingga 2004. Raihan 129 gol menjadi bukti tajamnya penyerang berkebangsaan Serbia ini. (AFP/Carl de Souza)

Mateja Kezman datang pada 2004 bersama dengan Arjen Robben. Namun, ia tidak bisa menunjukkan performa yang bagus seperti saat masih bermain di Eredivisie.

Ia gagal beradaptasi dengan permainan sepak bola Inggris dengan mencetak tujuh gol dari 14 pertandingan. Ia kemudian hengkang ke Atletico Madrid pada Juni 2005.


9. David Mitchell

David Mitchell pernah berseragam Chelsea pada 1988. Ia datang setelah tampil bagus bersama Feyenoord.

Namun, ia gagal memenuhi ekspektasi klub dengan hanya bermain sebanyak tujuh pertandingan untuk klub dan tidak mencetak gol satupun. Mitchell kemudian bergabung Newcastle pada 1990.

Sumber: Planet Football

Disadur dari Bola.com (penulis Hanif Sri Yulianto,Editor Rizki Hidayat, Published 17/2/2020)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya