Konflik Geopolitik Bikin Impor Indonesia Turun 1,6 Persen pada Januari 2020

Nilai impor Indonesia pada Januari 2020 ialah sebesar USD 14,28 miliar.

oleh Athika Rahma diperbarui 17 Feb 2020, 11:45 WIB
Suasana bongkar muat peti kemas di Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/10/2019). Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kinerja ekspor dan impor Indonesia pada Agustus 2019 menurun. Total ekspor Indonesia mencapai US$ 14,28 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data ekspor dan impor Indonesia untuk bulan Januari 2020. Kepala BPS Suhariyanto menyatakan, impor Indonesia untuk Januari 2020 turun tipis 1,60 persen dibandingkan dengan Desember 2019.

Sementara, untuk persentasi nilai impor yoy turun 4,78 persen dari USD 14,99 miliar posisi Januari 2019.

Dengan demikian, nilai impor Indonesia pada Januari 2020 ialah sebesar USD 14,28 miliar dari posisi Desember 2019 yang sebesar USD 14,51 miliar.

"Impor Indonesia turun 1,60 persen menjadi USD 14,28 miliar, didorong penurunan impor minyak dan gas sebesar 6,85 persen dan penurunan impor non migas sebesar 0,69 persen," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers bulanan BPS di kantornya, Senin (17/02/2020).

Suhariyanto menyatakan, berbagai faktor menyebabkan impor Indonesia turun mulai dari ketidakpastian global, konflik geopolitik, perang dagang yang tak kunjung usai, fluktuasi harga komoditas dan lainnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Rincian Impor

Suasana bongkar muat peti kemas di Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/10/2019). Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kinerja ekspor dan impor Indonesia pada Agustus 2019 menurun. Total ekspor Indonesia mencapai US$ 14,28 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Rinciannya, nilai impor barang konsumsi turun 11,19 persen dari bulan sebelumnya menjadi USD 1,47 miliar, dimana barang konsumsi berkontribusi 10,28 persen dari keseluruhan impor Januari 2020. Dari data BPS, terlihat nilai impor buah-buahan mengalami penurunan sebesar USD 180,4 juta.

"Adapun komoditas yang mengalami penurunan impor ialah buah apel, jeruk mandarin dan anggur," imbuh Suhariyanto.

Sementara, untuk nilai impor bahan baku naik 1,67 persen dari bulan sebelumnya menjadi USD 10,58 miliar. Impor bahan baku ini sendiri berkontribusi sebesar 74,09 persen dari total impor Januari 2020.

Kemudian, untuk nilai impor barang modal turun 8,99 persen dari posisi Desember 2019 menjadi USD 2,23 miliar. Barang modal berkontribusi sebesar 15,63 persen dari total impor bulan ini.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya