Liputan6.com, Jakarta - Desainer kenamaan Richard Quinn kembali memamerkan busana rancangannya dalam London Fashion Week 2020 yang diadakan Sabtu, 15 Februari 2020. Dikutip dari Vogue.com, Senin, 17 Februari 2020, pada edisi musim gugur tahun ini, Quinn mengeluarkan 54 koleksi busana.
Sembilan busana yang dibuat Quinn dilengkapi dengan penutup wajah yang tak biasa. "Saya ingin itu London-sentris, tetapi melihat ke arah dunia," katanya.
Salah satu busana Quinn tampak seperti manekin. Sekujur badannya hitam mengkilat bahkan sampai ke bagian wajah. Sementara, yang berwarna hanya busana gaun seperti cheongsam yang dilengkapi dengan perak pada pinggirnya. Quinn mengungkapkan ia ingin menonjolkan kesan maskulin dan seksi dengan korset couture serta perpaduan motif mawar.
Baca Juga
Advertisement
Selain busana yang tampak seperti manekin, Quinn juga membuat busana yang penuh kilauan. Dengan semboyan 'God Save The Quin', dua busana berpenutup muka yang dibuat Quinn terbuat dari sublimasi manik-manik haute-couture.
Sebagian orang mungkin sudah mengetahui busana dengan label haute-couture biasanya dikenal menggunakan material terbaik. Tak dipungkiri tangan-tangan para atelier atau seniman profesional turun tangan dalam pembuatan busana rancangan Richard Quinn.
Quinn membuat sepasang busana model tersebut, untuk laki-laki dan untuk perempuan. "Jika kita membangun rumah, kita membutuhkan pria dan wanita di dalamnya," kata Quinn.
Simak Video Pilihan di Bawah Ini:
Busana Dengan Penutup Muka
Di samping taburan perak dan sentuhan motif mawar, Quinn menghadirkan nuansa lain busana dengan penutup wajah. Di antaranya berwarna hitam dengan penutup wajah bentuk duri-duri.
Pada busananya yang lain Quinn juga memberikan sentuhan warna kuning. Masih sama dengan busana nyelenehnya yang lain, pada dress kuning tersebut juga ditambahkan penutup wajah bermotif sama seperti busananya.
Sementara dikutip dari Wallpaper.com, busana rancangan pemenang penghargaan British Fashion Award 2018 lalu ini kerap membuka acara London Fashion Week. Hal itu disebut-sebut juga sebagai bentuk penghormatan langsung seperti pada tradisi di London. (Adhita Diansyavira)
Advertisement