Virus Corona Ganggu Pertumbuhan Ekonomi Global, Begini Prediksi IMF

IMF meminta semua negara-negara dan pihak terkait bahu-membahu mengatasi dampak virus ini.

oleh Nurmayanti diperbarui 17 Feb 2020, 15:45 WIB
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

Liputan6.com, Jakarta Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva memperingatkan wabah virus Corona dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi negara dan dunia.

Ekonomi global diprediksi tumbuh hanya mencapai 3,3 persen. Angka ini terpangkas 0,1 hingga 0,2 persen karena virus Corona.

Ini dia ungkapkan saat menjadi pembicara dalam Global Women's Forum Dubai (GWFD), seperti mengutip laman Gulfnews.com, Senin (17/2/2020). 

“China saat ini memiliki bagian yang jauh lebih besar (19 persen) dari ekonomi global daripada selama epidemi SARS (8 persen). Jadi, jika keadaan memburuk untuk China, ini bukan kabar baik bagi seluruh dunia, tetapi mereka (China) bekerja sangat keras untuk mengatasi epidemi ini,” ujar dia.

Dia pun meminta semua negara-negara dan pihak terkait untuk bahu-membahu mengatasi dampak virus ini.

"Ini adalah kasus khusus di mana saya menyarankan semua orang untuk tidak langsung mengambil kesimpulan prematur. Masih ada banyak ketidakpastian. Kami beroperasi dengan skenario (dampak virus) belum dalam proyeksi," kata dia.

Dia mengatakan dampak virus Corona sudah mempengaruhi beberapa rantai sektor dari ekonomi global, seperti pariwisata yang kemudian ke sektor perjalanan.

 


BKPM Bakal Umumkan Dampak Virus Corona Terhadap Investasi Bulan Depan

Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)

Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pihaknya akan menyampaikan bahwa dampak virus Corona terhadap realisasi investasi masih normal.

Hal itu ia ungkapkan dalam kegiatan Indonesia Economic & Investment Outlook 2020, di Gedung Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), Senin (17/2/2020).

"Untuk Corona jika berdampak panjang pasti terjadi dan terdampak, tapi sampai sekarang realisasi investasi masih normal, jadi belum bisa diumumkan dampaknya," ujar Bahlil.

Dirinya akan mengumumkan dampak akibat virus Corona terhadap realisasi investasi tahun 2020 dan akan diumumkan sampai akhir Maret nanti. "Jika sampe saat itu Corona belum teratasi kami akan umumkan seberapa besar dampaknya terhadap realisasi investasi," ucapnya.

Karena memang kini, menurut Komisi Kesehatan Nasional China, jumlah korban meninggal dunia akibat virus Corona jenis baru bernama COVID-19.

Dalam data yang disampaikan pada Minggu (16/2), jumlah total kematian di China daratan akibat wabah Virus Corona mencapai 1.665 orang. Jumlah itu meningkat sebanyak 142 orang dari satu hari sebelumnya.

Sementara, jumlah kematian baru di Provinsi Hubei, China tengah, karena epidemi COVID-19 itu meningkat sebesar 139. Sedangkan di seluruh China ada 2.009 orang lagi yang tertular. Sejauh ini, jumlah total orang yang terinfeksi virus Corona mencapai 69.500 orang di seluruh dunia.

Melihat hal itu, Indonesia memang menjadi salah satu negara yang sering menerima tamu dari China, baik manusia maupun barang, sehingga tentu jika pemerintah sudah menegaskan akan menghentikan pergerakan apa pun dari China ke Indonesia dan sebaliknya, ekonomi Indonesia sedikit banyak akan terkena dampaknya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya