Tips Berburu Tiket Kereta Api Mudik Lebaran

Tiga bulan menjelang Hari Raya Idul Fitri. PT KAI mulai menjual tiket sejak 14 Februari 2020 pukul 00.00 WIB untuk keberangkatan H-10 Lebaran. Berikut tips sebelum memesan tiket.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Feb 2020, 18:00 WIB
Ilustrasi tiket kereta api (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mulai menjual tiket kereta api untuk Angkutan Lebaran 1441 H sejak 14 Februari 2020 pukul 00.00 WIB untuk keberangkatan H-10 Lebaran atau 14 Mei 2020.

VP Public Relations KAI Yuskal Setiawan mengatakan, sebelum membeli tiket ada baiknya calon penumpang KA perlu memperhatikan hal-hal berikut ini.

1. Tentukan jadwal perjalanan dengan baik

Pastikan waktu perjalanan anda sudah sesuai dengan jadwal libur yang telah ditetapkan pemerintah. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama 3 Menteri, pemerintah telah menetapkan Libur Kenaikan Isa Almasih serta Libur dan Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1441 H mulai 21 Mei 2020 hingga 27 Mei 2020. Lalu estimasikan waktu perjalanan dari rumah ke stasiun keberangkatan, karena jika terlambat maka tiket anda akan hangus.

2. Gunakan channel penjualan resmi

Untuk menghindari penipuan, gangguan sistem, atau adanya biaya jasa yang tidak wajar, pastikan pemesanan tiket Lebaran melalui channel resmi KAI seperti aplikasi KAI Access yang bisa diunduh di Android atau App Store, website kai.id, Contact Center KAI di (021)121, dan loket pemesanan di stasiun. Selain itu calon penumpang juga bisa membeli tiket kereta melalui mitra resmi yang telah bekerja sama dengan KAI.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


3. Pastikan koneksi internet stabil

Ilustrasi – Kereta Api. (Foto: Liputan6.com/KAI Daop 5 Purwokerto/Muhamad Ridlo)

Sebelum memesan tiket secara online, Anda juga perlu memastikan koneksi internet stabil. Hal ini agar proses pemesanan berlangsung lancar dari awal hingga tiket berhasil didapat. Biasanya terjadi lonjakan jumlah pengunjung ke channel-channel online penjualan tiket Lebaran. Untuk itu KAI juga telah mengantisipasinya dengan menambah kapasitas server dan bandwidth sebanyak dua kali lipat dari hari biasa.

4. Lebih teliti dalam menginput tanggal, rute, atau data diri penumpang

Agar calon penumpang untuk lebih teliti dalam menginput tanggal, rute, atau data diri penumpang saat melakukan pemesanan. Sebaiknya semua data diri tersebut sudah Anda ketik di laptop atau ponsel, sehingga Anda tinggal meng-copy paste-kan saja ke formulir pemesanan tiket online. Dengan begitu, Anda tidak perlu repot mengetik ulang satu per satu dan bisa menghemat waktu.

5. Siapkan rute dan tanggal alternatif

Jika rute yang dituju berpotensi akan sangat banyak peminatnya dan Anda takut tidak kebagian tiket, Anda bisa mencari rute alternatif. Misalnya jika rute Jakarta menuju Solo habis, Anda bisa memesan jalur Jakarta - Bandung terlebih dahulu, lalu diteruskan dari Bandung menuju Solo yang relatif masih banyak. Atau bisa juga menggunakan kereta persambungan, misalnya dari Jakarta-Cirebon lalu Cirebon-Solo. Pastikan waktu antarkereta tidak telalu dekat agar tidak tertinggal jadwal kereta lanjutan. Selain itu, coba sesuaikan tanggal bepergian Anda untuk menghindari keberangkatan di tanggal-tanggal favorit.

6. Cek ketersediaan tiket secara berkala

KAI menyediakan layanan pembatalan dan pengubahan jadwal baik di aplikasi KAI Access maupun di stasiun. Oleh sebab itu, apabila ada tiket yang dibatalkan atau diubah jadwalnya, maka tiket lama tersebut akan muncul kembali ke sistem ticketing untuk dijual kembali kepada masyarakat melalui seluruh channel penjualan KAI.

 

Reporter : Helena Yupita

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya