Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mempercepat penerapan digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Sistem ini diyakini memberikan manfaat kepada konsumen berupa peningkatan kepastian takaran Bahan Bakar Minyak (BBM).
Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero), Mas’ud Khamid mengatakan, digitalisasi juga diharapkan dapat meningkatkan pengawasan penyaluran BBM. Saat ini tidak ada operator yang penguasaan pasar sampai 50 persen. Pertamina mampu melayani sampai 80 persen pangsa pasar di Indonesia.
"Ke depan, persaingan adalah di pelayanan dan kemudahan, termasuk digital," ujar Mas'ud, di Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Baca Juga
Advertisement
Mas'ud melanjutkan, pihaknya terus menggenjot penerapan digitalisasi SPBU. Dari total lebih dari 5.000 SPBU yang akan digitalisasi, saat ini sekitar 3.000 sudah terlaksana. Sisanya akan dikebut hingga 2020 ini.
Melalui digitalisasi SPBU Pertamina, penyaluran BBM dari tiap nozzle atau selang SPBU dapat tercatat secara akurat dan mendekati waktu faktual. Sehingga konsumen mendapat manfaat peningkatan kepastian takaran.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tingkatkan Pengawasan Penyaluran BBM
Pertamina juga dapat meningkatkan pengawasan atas penyaluran BBM. Sistem ini terintegrasi secara nasional hinga dapat dimonitor di pusat.
"Termasuk SPBU KM 65 A dan B yang kita resmikan hari ini. Jumlah penyaluran serta kondisi stok bisa saya monitor dari ruang kerja. Dan sudah bisa transaksi non tunai menggunakan aplikasi MyPertamina yang didukung LinkAja. Konsumen juga bisa langsung ikut program Berbagi Berkah MyPertamina," tutup Mas'ud.
Advertisement