Direktur Rumah Sakit di Wuhan Meninggal Dunia Akibat Virus Corona

Dr Liu Zhiming, direktur Rumah Sakit Wuhan Wuchang, dilaporkan meninggal akibat Virus Corona baru, COVID-19 pada pukul 10.30 pagi waktu setempat.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 18 Feb 2020, 14:22 WIB
Gambar menggunakan mikroskop elektron yang tak bertanggal pada Februari 2020 menunjukkan virus corona SARS-CoV-2 (oranye) muncul dari permukaan sel (hijau) yang dikultur di laboratorium. Sampel virus dan sel diambil dari seorang pasien yang terinfeksi COVID-19. (NIAID-RML via AP)

Liputan6.com, Wuhan - Kepala rumah sakit terkemuka di pusat kota Wuhan di China, pusat penyebaran wabah Virus Corona COVID-19 meninggal karena penyakit itu pada Selasa (18/2/2020), kata televisi pemerintah. Ia menjadi dokter terkemuka China kedua yang menyerah pada patogen baru tersebut.

"Dr Liu Zhiming, direktur Rumah Sakit Wuhan Wuchang, meninggal pada pukul 10.30 pagi," kata televisi pemerintah seperti dikutip dari Straits Times, Selasa (18/2/2020). 

Awal bulan ini, jutaan orang di China berduka atas kematian Dr Li Wenliang, seorang dokter yang sebelumnya ditegur karena mengeluarkan peringatan dini terkait Virus Corona baru.

Puluhan ribu pekerja medis telah berjuang untuk menahan penyebaran Virus Corona, yang diyakini pertama kali muncul di pasar makanan laut di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei.

Seperti dalam kasus kematian Dr Li, ada kebingungan yang menyeruak di dunia maya China tentang kondisi Dr Liu pada Senin 17 Februari malam.

Pada Senin malam, departemen propaganda Partai Komunis Komisi Kesehatan Hubei menulis status di media sosial bahwa Dr Liu telah meninggal. Tetapi dikatakan dalam posting berikutnya bahwa dia masih hidup.

"Menurut kerabat Liu, rumah sakit masih mencoba yang terbaik untuk menyelamatkannya," kata komisi di unggahan kedua, seraya menambahkan bahwa informasi yang salah sebelumnya adalah dari teman baik Dr Liu yang tidak mengetahui situasi terkini.

Komisi tersebut belum mengirimkan pesan apa pun sejak televisi pemerintah mengumumkan kematian Dr Liu pada Selasa pagi.

Saksikan juga Video Berikut Ini:


Menyerukan Transparansi dalam Penanganan Wabah COVID-19

Dokter memeriksa kondisi pasien kritis virus corona atau COVID-19 di Rumah Sakit Jinyintan, Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (13/2/2020). China melaporkan 254 kematian baru dan lonjakan kasus virus corona sebanyak 15.152. (Chinatopix Via AP)

Beijing dituduh menutupi sepenuhnya wabah sindrom pernapasan akut (SARS) pada tahun 2003. Kendati demikian dalam wabah Virus Corona COVID-19 saat ini, Beijing telah menyerukan transparansi.

Seorang pejabat senior kesehatan China mengatakan Jumat lalu bahwa 1.716 petugas kesehatan telah terinfeksi oleh coronavirus dan enam dari mereka telah meninggal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya