Ashraf Sinclair Meninggal karena Serangan Jantung, Perhatikan Tanda Ini di Kuku untuk Minimalkan Risiko

Anda bisa mengamati tanda di kuku untuk mengurangi risiko serangan jantung seperti yang dialami Ashraf Sinclair

oleh Sulung Lahitani diperbarui 18 Feb 2020, 17:01 WIB
Ilustrasi Serangan Jantung

Liputan6.com, Jakarta - Kepergian Ashraf Sinclar pada usia yang begitu muda, mengagetkan banyak pihak. Terlebih, almarhum adalah sosok yang rajin berolahraga dan biasa mengupayakan gaya hidup sehat.

Ashraf Sinclair meninggal dunia karena serangan jantung pada pukul 04.51 WIB, Selasa (18/2/20). Kabar meninggalnya aktor berusia 40 tahun tersebut diketahui dari unggahan seorang fotografer yang sering bekerja sama dengan Bunga Citra Lestari (BCL).

Serangan jantung yang dialami oleh Ashraf Sinclair adalah kondisi darurat medis yang berpotensi mengancam jiwa. Ini terjadi saat aliran darah terbatas ke jantung. Saat jantung menjadi kekurangan oksigen dan nutrisi, bagian dari otot jantung mulai mati.

Serangan jantung bisa menjadi kejadian yang mematikan. Penyakit jantung koroner adalah penyebab utamanya dan Anda bisa mengamati kuku Anda yang mengindikasikan Anda menderita penyakit tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tanda di kuku

Ilustrasi Serangan jantung (iStockphoto)

Penyakit jantung koroner, kadang disebut penyakit jantung iskemik dapat menyebabkan nyeri dada, serangan jantung, dan gagal jantung. Anda bisa menemukan tanda-tanda peringatan penyakit jantung koroner sebelum penyakit mematikan itu mempersingkat hidup Anda.

Caranya, carilah garis merah atau ungu di bawah kuku Anda. Melansir dari Express.co.uk, American Academy of Dermatology (AAD) merinci bahwa selama kuku Anda tak pernah terantuk, garis-garis ini dapat mengungkapkan bahwa Anda memiliki penyakit jantung koroner.

Nama medis untuk garis-garis ini adalah perdarahan serpihan. Ketika Anda memiliki penyakit jantung koroner, gejala ini muncul bersamaan dengan demam tinggi dan detak jantung yang lemah atau tidak teratur.

AAD menguraikan tanda lain pada kuku yang bisa mengungkapkan Anda menderita penyakit jantung koroner. Clubbing, istilah medis untuk menggambarkan kuku dan jari yang bengkak ke bawah, juga menjadi indikasi penyakit ini.

 

 


Faktor peningkat risiko penyakit jantung

Ilustrasi Serangan jantung (iStockphoto)

Selain itu, menurut National Health Service (NHS), tanda paling umum dari penyakit jantung yang berlawanan adalah nyeri dada. Ada banyak faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit ini.

NHS menekankan bahwa tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah salah satu faktor risikonya. Faktor risiko lainnya adalah kolestrol serta diabetes. Selain itu, merokok secara signifikan juga dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap kondisi tersebut.

Merokok dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit jantung hingga 24 persen. Faktor gaya hidup lainnya termasuk menjalani gaya hidup yang tak banyak bergerak serta kelebihan berat badan juga meningkatkan risiko seseorang.

 

 


Tips mengurangi risiko penyakit jantung

ilustrasi serangan jantung/Photo by Giulia Bertelli on Unsplash

Untuk membantu meminimalkan risiko terkena penyakit jantung koroner, berikut panduan dari NHS untuk mengurangi risiko serangan jantung:

  1. Makanlah makanan yang sehat dan seimbang. Akan lebih baik bila memiliki banyak variasi buah dan sayuran segar.
  2. Batasi jumlah garam yang Anda makan dan hindari lemak jenuh. Makanan tinggi lemak jenuh seperti sosis, mentega, keju keras, makanan cepat saji, dan lainnya.
  3. Pertahankan berat badan yang sehat dengan lebih aktif secara fisik dalam kehidupan sehari-hari.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya