Gubernur Khofifah Minta Pembuatan Lubang Biopori Jadi Syarat IMB di Jawa Timur

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta kepada para kepala daerah untuk menjadikan pembuatan lubang biopori atau sumur resapan.

oleh Liputan Enam diperbarui 18 Feb 2020, 20:30 WIB
Seorang pekerja membuat sumur resapan di Kawasan Monas, Jakarta, Jumat (22/7). Pembuatan puluhan sumur resapan itu untuk mengantisipasi genangan saat hujan dan untuk menyimpan air di Kawasan Monas dan depan Istana Merdeka. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta, kepada para kepala daerah untuk menjadikan pembuatan lubang biopori atau sumur resapan menjadi salah satu syarat bagi masyarakat yang akan mengajukan izin mendirikan bangunan (IMB).

Khofifah mengatakan, penambahan lubang biopori sebagai salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan IMB tersebut bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menabung air, khususnya di Jawa Timur.

"Saya berharap, masing-masing daerah ketika akan memberikan IMB, saya minta tolong untuk kita bersepakat ketika membangun, maka harus ada lubang biopori," kata Khofifah, pada Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (18/2/2020) dilansir Antara.

Khofifah menuturkan, secara teknis, pada saat masyarakat membangun dengan luasan tertentu, maka juga ada perhitungan jumlah lubang biopori yang ideal. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir risiko banjir, akibat pembangunan di kawasan padat penduduk.

Menurut Khofifah, jika rencana tersebut bisa berjalan, maka hal tersebut menjadi salah satu bentuk sinergitas antara masyarakat dengan pemerintah untuk menjadikan lingkungan lebih lestari dan terawat.

"IMB menurut saya bisa menjadi pintu masuk yang sangat penting untuk biopori. Masyarakat sudah ada dengan inovasi, sekarang regulasi dari pemerintah," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Khofifah Imbau Jangan Buang Sampah Sembarangan

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat rapat koordinasi Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kota Batu (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Selain itu, lanjut Khofifah, perilaku masyarakat yang masih kerap kali membuang sampah sembarangan juga meningkatkan risiko terjadinya banjir. Salah satu sampah yang menjadi permasalahan serius adalah popok bayi yang tidak dapat diurai.

"Saya minta tolong, rapikan semuanya, jangan membuang sampah sembarangan, jangan buang sampah di sungai, got dan lainnya," tutur mantan Menteri Sosial itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya