Liputan6.com, Jakarta - Sekolah yang alami banjir selama beberapa pekan terakhir tidak menyurutkan semangat siswa SDN Banjarasri di Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Guru SDN Banjarasri, Sutiyah menuturkan, siswa ini semangat untuk mengikuti sekolah sekalipun kelas tempat belajar mengajar terendam banjir.
"Untuk bagian kelas terendam banjir sekitar 10 centimeter sampai dengan 15 centimer, tetapi siswa ini tetap semangat mau belajar,” tutur dia, seperti dikutip dari Antara, Senin, 17 Februari 2020.
Baca Juga
Advertisement
Ia menuturkan, para siswa ini terpaksa harus belajar sambil duduk di atas meja, karena mereka tidak bisa leluasa mengingat lantainya terendam air banjir. "Banjir yang menggenangi sekolah tersebut hampir sebulan air belum surut,” tutur dia.
Ia menuturkan, sebelum siswa melakukan kegiatan belajar, para siswa menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya karena mereka tidak bisa upacara bendera pada Senin. “Karena halaman sekolah digenangi air setinggi 30 centimer hingga 40 centimeter,” ujar dia.
Ia menuturkan, kegiatan belajar di atas meja ini dilakukan terpaksa, karena sudah hampir satu bulan air belum surut.
Sutiyah menuturkan, banjir seperti ini sudah hampir satu bulan. Kalau anak-anak ini seharian kaki terendam air maka kakinya akan sakit. Sampai saat ini sudah banyak anak-anak yang kakinya sudah ada gatal-gatal.
"Setiap hari dipastikan ada siswa yang tidak masuk, setiap kelas ada sekitar 4 hingga 5 siswa yang tidak masuk lantaran banjir,” tutur dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Siswa Kelas VI Tetap Belajar
Sementara itu, Siti Khujanah, salah seorang guru lainnya yang menuturkan jika siswa kelas VI yang melaksanakan tryout ini tetap melakukan kegiatan belajar mengajar seperti biasanya.
Ini karena siswa kelas VI dikhawatirkan tugasnya akan menumpuk. “Untuk kelas VI melakukan kegiatan belajar mengajar seperti biasa, namun semua kaki siswa dianjurkan diangkat agar tidak terlalu lama terendam air,” tutur dia.
Sebelumnya pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur melakukan upaya pengurangan banjir melalui penyedotan menggunakan mobil pemadam kebakaran. Namun, akibat tingginya curah hujan yang terjadi di wilayah setempat, banjir yang terjadi tidak kunjung surut.
Advertisement
Kerahkan Mobil Pemadam Kebakaran
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mengerahkan tiga unit mobil pemadam kebakaran untuk membantu proses penyedotan banjir yang terjadi di Desa Banjarasri, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sidoarjo, Dwidjo Prawito menuturkan, pihaknya mengerahkan unit mobil pemadam kebakaran karena banjir yang terjadi wilayah itu sudah berlangsung selama lebih dari dua pekan. Pihaknya mengerahkan tiga unit mobil pemadam kebakaran untuk membantu proses penyedotan banjir tersebut pada Rabu, 12 Februari 2020. Pihaknya mengharapkan hal tersebut ada hasilnya.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan lintas dinas, salah satunya dengan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sidoarjo," ujar dia, seperti dikutip Antara, Rabu, 12 Februari 2020.
Ia menuturkan, pihaknya juga sudah memberikan bantuan bahan pokok kepada masyarakat terdampak banjir di Tanggulangin, Jawa Timur.
"Termasuk juga mendatangkan tenaga kesehatan, karena ada laporan masyarakat terdampak banjir mengalami sakit gatal-gatal," ujar dia.
Ia juga mengaku heran dengan wilayah terdampak banjir itu, karena pada tahun-tahun sebelumnya belum pernah terjadi peristiwa banjir ini.
"Mungkin daerah itu rendah dan juga sawah yang selama ini menjadi resapan sudah berubah fungsi,” kata dia.
Selain itu, ia mendorong kepada masyarakat supaya tidak membuang sampah di sungai sembarangan, supaya aliran sungai menjadi lebih lancar.
"Termasuk saat musim hujan ini bisa digunakan untuk menampung air banjir dan selanjutnya dialirkan ke laut," kata dia.
Sebelumnya beberapa pekan terakhir, banjir terjadi di Desa Banjarasri Sidoarjo dengan ketinggian sekitar 40 centimeter-50 centimeter.
"Akibat banjir tersebut, siswa sekolah harus melepaskan sepatu mereka ketika hendak masuk ke sekolah di SDN Banjarasri," kata dia.