Wanita Lebih Banyak hingga Gay Tersiksa, 5 Fakta Mengejutkan Soal Rusia

Berikut adalah sejumlah fakta tentang Rusia yang banyak belum diketahui masyarakat.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 18 Feb 2020, 21:00 WIB
Militer Rusia berparade mengibarkan bendera kebangsaan di ibu kota Moskow (AP)

Liputan6.com, Jakarta - Rusia sebagai negara dengan massa daratan terbesar di dunia, yang mencakup sembilan zona waktu dan 6,6 juta mil persegi, ada banyak hal menarik lainnya yang terdapat di negara yang kompleks ini.

Rusia selalu menjadi salah satu negara yang dianggap misterius dan tidak dikenal sebagian besar orang asing.

Jika melihat lebih jauh ke dalam sejarah kelamnya, Rusai terlihat sebagai tanah misteri, rahasia, dan kekacauan politik. 

Melansir dari List Verse, Selasa (18/2/2020), berikut adalah 5 fakta mengejutkan tentang Rusia:


1. Pria di Rusia Tak Panjang Umur

Ilustrasi lansia (iStockphoto)

Studi menunjukkan bahwa 1 dari 4 pria Rusia akan meninggal dunia sebelum berusia 55 tahun.

Mungkin Rusia harus mulai mempertimbangkan efek negatif dari minum minuman keras.

Dengan statistik yang mengejutkan ini, rata-rata pria Rusia diperkirakan hanya hidup sampai 64 tahun, menempatkan Rusia di 50 negara terbawah di dunia untuk harapan hidup.

Preferensi Rusia untuk minuman keras, jelas memengaruhi umur panjang pria. Rata-rata orang dewasa di Rusia mengkonsumsi 20 liter vodka per tahun. Meskipun kematian terkait dengan alkohol telah menurun sejak tahun 1990-an, alkohol masih menjadi penyebab kematian tertinggi ke-3 di Rusia.

Namun, minum minuman beralkohol bukan satu-satunya penyebab harapan hidup yang rendah. Penyakit kardiovaskular dan kematian terkait stroke sangat tinggi di Rusia - tepatnya sekitar 65%. Ini juga dapat dikaitkan kembali dengan ketergantungan berat dengan rokok. 


2. Dilarang Bersiul Dalam Ruangan

Bersiul dan mencium langit-langit (sumber: iStockphoto)

Kebanyakan orang tidak tahu betapa anehnya takhayul Rusia. Rusia tidak percaya berjabatan tangan di ambang pintu, duduk di meja sudut (atau Anda akan selamanya tidak menikah), atau mengucapkan selamat ulang tahun sebelum hari yang sebenarnya. Jika Anda ingin menghindari beberapa orang Rusia yang marah saat berkunjung, jangan lakukan hal-hal ini

Bahkan lebih aneh, Rusia tidak percaya Anda diizinkan bersiul di dalam ruangan. Akan lebih baik untuk tidak menyenandungkan lagu favorit Anda di negara ini. Takhayul mengatakan bahwa jika Anda melakukannya, Anda akan menerima nasib buruk di masa depan.


3. Jumlah Wanita Rusia Jauh Lebih Banyak

Dua wanita cantik asal Brasil, Amanda dan Patricia berpose di depan Saint Basil's Cathedral, Moskow, Rusia. (Bola.com/Okie Prabhowo)

Wanita Rusia melebihi jumlah pria di Rusia dengan perbedaan hingga. Masalah ini telah menjadi sorotan selama lebih dari seabad. Diyakini bahwa selama Perang Dunia II bahwa jumlah orang menurun secara signifikan setelah perang merenggut nyawa lebih dari 25 juta tentara.

Namun, di zaman modern, tren ini semakin memburuk karena tingginya penyalahgunaan alkohol dan rokok di seluruh negara bekas Uni Soviet.

Harapan hidup yang rendah sebagai akibat dari penyalahgunaan narkoba dan alkohol telah memperkuat rendahnya jumlah laki-laki di wilayah tersebut.

Rasio gender di Rusia saat ini adalah 86,8 pria per 100 wanita. Ini telah sangat mempengaruhi masyarakat tradisional di mana para wanita menikah muda dan memiliki bayi dengan cepat.

Perempuan Rusia sekarang diminta untuk mencari pasangan hidup di luar Rusia, dengan orang asing, untuk menyesuaikan dengan kekurangan laki-laki negara itu. Di sinilah pengantin pesanan datang.

Wanita Rusia tidak hanya menjadi pengantin pesanan lagi untuk kehidupan yang lebih baik, tetapi juga karena kebutuhan. Tidak ada cukup banyak pria Rusia untuk jumlah wanita yang ada, jadi itu adalah cara bagi mereka untuk keluar dari negara dan berkencan dengan pria yang tersedia dan tertarik untuk menikah.


4. Kaum Gay Akan Merasa Sangat Tersiksa

Ilustrasi Foto LGBT atau GLBT (Lesbian Gay Biseksual dan Transgender). (iStockphoto)

Berawal sejak tahun 2013, Putin menindak kebebasan komunitas gay untuk mengekspresikan diri.

Pemerintah Rusia membuat larangan "propaganda gay", yang menyatakan bahwa hubungan sesama jenis tidak dapat diterima secara sosial dan bahkan menyebut mereka ilegal di bawah hukum Rusia.

Larangan ini menciptakan ledakan amarah di komunitas gay di Rusia dan di seluruh dunia. Apa yang kebanyakan orang belum dengar di media adalah bahwa pejabat Rusia sebenarnya mengirim anggota komunitas gay ke penjara, atau lebih buruk, kamp kerja paksa.

Orang-orang gay ini yang telah ditahan dan disiksa telah muncul dan mengatakan bahwa mereka disetrum dan dipukuli sampai mengungkapkan nama-nama orang lain yang mungkin gay.

Namun tindakan-tindakan menghebohkan ini tidak luput dari perhatian. Para aktivis telah membantu orang-orang melarikan diri dari wilayah tersebut sejak penganiayaan dimulai.

Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa juga menyebut penganiayaan sebagai pelanggaran besar terhadap hak asasi manusia dan juga mengambil tindakan untuk menghentikan tindakan agar tidak terjadi lebih lanjut.


5. Terdapat Lebih dari 1 Juta Orang Mengidap HIV

Ilustrasi HIV/AIDS

Sebagai negara maju, Rusia memiliki jumlah orang yang hidup dengan HIV dan AIDS yang sangat tinggi.

Baru-baru ini, jumlahnya mencapai 1,2 juta orang yang hidup dengan HIV di negara ini. Yang mengejutkan, angka ini tidak terkendali.

Setiap tahun, jumlah orang yang terinfeksi meningkat 10-15% di Rusia. Ini berarti lebih dari 250 orang terinfeksi setiap harinya.

Studi telah menemukan bahwa jumlah ini berasal dari tingginya penggunaan obat suntik di negara ini. Sekitar 1,8 juta orang atau 2,3% dari populasi menggunakan obat suntik.

Sebagian besar orang yang terinfeksi berasal dari pasangan seksual. Sekitar 49% dari infeksi baru berasal dari pasangan heteroseksual.

Terbukti, pasangan pekerja seks dan mereka yang menggunakan narkoba suntikan berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi. Perkiraan menunjukkan bahwa sekitar 500.000 orang Rusia hidup dengan HIV dan bahkan tidak mengetahuinya.

Alasan paling umum mereka tidak melakukan pemeriksaan diri adalah kurangnya akses ke pemeriksaan tersebut. Pemerintah Rusia telah mengakui krisis HIV di negara itu, dan langkah-langkah sedang diambil untuk meningkatkan pendidikan seksual dan aksesibilitas sumber daya untuk mengurangi epidemi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya