Liputan6.com, Jakarta Ketua RT 07 RW 06 Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Toto Hardiyono mengaku baru mengetahui adanya nama baru di lingkungannya saat mengantarkan surat dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke kediaman Mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi.
Dua minggu lalu, katanya, KPK datang mengantarkan surat untuk istri dan anak Nurhadi. Toto kemudian dititipkan surat panggilan pemeriksaan tersebut lantaran penyidik tidak bertemu penghuni di rumah.
Advertisement
"Malam Sabtu waktu orang KPK ke sini. Saya usahakan sampaikan. Esoknya, hari Sabtunya saya ke situ, ketemu sama pembantunya, yang waktu itu nerima surat itu juga. Makanya dia bilang, 'saya nggak berani terima-terima. Kemarin saya dimarahi sama Pak Rahmat'. Saya juga belum tahu Pak Rahmat itu siapa," tutur Toto di rumahnya, Jalan Hang Lekir VIII, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/2/2020).
Toto menyampaikan, pembantu Nurhadi akan menghubunginya kembali saat dapat bertemu dengan Rahmat. Hanya saja hingga kini belum ada kabar apapun perihal tersebut.
"Kalau penghuni baru, biasanya kan lapor," jelas dia
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Dititipkan Surat untuk Nurhadi
Menurut Toto, dia juga dititipkan mengantar surat untuk Nurhadi sekitar tiga minggu lalu, yakni sebelum surat panggilan KPK untuk istri dan anak buronan KPK itu. Hanya saja saat itu pihak rumah Nurhadi menerimanya.
"Dia bilang (si pembantu), suratnya katanya sih dikembalikan (ke KPK) melalui kurir, JNE atau apa. Iya. Kerena merasa dia tidak ada hubungan sama Pak Nurhadi. Saya juga kan, setelah dititip yang terakhir, (si pembantu bilang) 'Wah saya nggak berani terima Pak.' Terus gimana, saya juga mau ketemu. Dia bilang, 'coba Pak kalau nggak Senin, Selasa, biasanya Pak Rahmat ada," ujar Toto.
"Senin saya ke situ nggak ketemu sama Pak Rahmat. Cuma saya sampaikan saja, saya bawa surat dari KPK. Mereka (pembantunya) juga nggak ngerti apa-apa sih," sambungnya.
Advertisement