Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Kadin Indonesia (Kadin) Rosan P Roeslani, menyambut baik langkah PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I masuk menjasi anggota Kadin. Langkah ini menjadi jalan untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan dunia usaha swasta.
"Inikan salah satu dari MOU atau kesepakatan dari rapimnas (rapat pimpinan nasional) Kadin akhir 2019, antara Kadin dengan kementerian BUMN, dalam rangka meningkatkan sinergi dan kolaborasi antara BUMN dan dunia usaha swasta. Nah, ini menjadi salah satu bentuk nyata dari implementasi kesepakatan itu, memang yang diikuti bukan hanya Pelindo dan anak-anak usahanya saja, tapi dengan beberapa BUMN lainnya," kata Roeslani dalam acara temu Pelindo I dan anak usaha bersama Kadin, di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Baca Juga
Advertisement
Ia mengapresiasi Pelindo I, sebagai usaha milik BUMN yang paling responsif, ia pun berharap untuk ke depannya dengan masuknya Pelindo I menjadi anggota Kadin, kerja sama Kolaborasi ini bisa berjalan dengan baik.
"Apabila kolaborasi ini berjalan dengan baik, tentunya akan memberi dampak yang lebih luas yang bisa dirasakan tidak hanya diberikan oleh dunia usaha, tapi juga oleh masyarakat secara keseluruhan," ujarnya.
selain itu, Roeslani juga berharap kolaborasi dan sinergi ini bisa diikuti oleh daerah-daerah lainnya. Supaya bisa membantu pengusaha daerah menjadi naik kelas, karena itu lah harapan dari pemerintah dan Kadin, yang tentunya
"Ini sejalan dengan visi dan misi pemerintah, bagaimana untuk terus meningkatkan peran swasta terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan juga para pengusaha di daerah sehingga yang kecil jadi menengah, yang menengah jadi besar, dan bisa memiliki dampak terhadap pertumbuhan Indonesia kedepannya," ungkapnya.
Dorong Pengusaha Daerah Naik Kelas
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Pelindo I Dian Rachmawan, memastikan Pelindo 1 grup, sudah sepakat dengan kadin bahwa sinergi BUMN ini, menjadi salah satu upaya mobilisasi yang diciptakan, untuk mendorong pengusaha di daerah khususnya UMKM naik kelas dan bersinergi secara nasional.
"Artinya apa yang diamanatkan oleh undang-undang, maupun amanat Pemerintah bahwa pelaku usaha tidak hanya didominasi oleh kelempok tertentu, tapi juga harus pintar berkolaborasi dan bersinergi satu sama lainnya, kelompok itu banyak mulai swasta ada yang besar ada yang kecil, ada yang lokal, global, Nasional," ujarnya.
Dian pun juga mengatakan bahwa UMKM lah yang menerima tetesan daripada usaha-usaha siklus ekonomi dari yang besar. Usaha yang besar ini seperti swasta nasional, lokal, dan global BUMN menjadi suatu responsibilities bersama untuk menumbuhkan ekonomi bersama.
Memang di pelindo I sendiri, pihaknya saat ini memiliki dua pengembangan projek yakni Belawan New Container Terminal, serta Pelabuhan Hub Internasional dan Kawasan Industri Kuala Tanjung yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Dari kedua pengembangan itu bertujuan untuk melahirkan inisiatif yang membantu UMKM, serta membantu regional ekonomi.
"Kuala tanjung itu green fill artinya interland dari pelabuhan kuala tanjung, belum sepenuhnya terjadi dengan matang, kita baru pengembangan dan kita mengharapkan support dari pelaku usaha yang berskala global maupun nasional yang besar dulu, sehingga menumbuhkan interland untuk UMKM berikutnya, yang menciptakan lapangan kerja, tingkat kemiskinan bisa direduksi, itu ide besar kita," ungkapnya.
Demikianlah Dian memaparkan dua proyek yang dikembangkan oleh Pelindo I ini, memang untuk menggerakan usaha lokal UMKM. "Karena kalau dua ini bergerak, maka dua yang lainnya juga otomatis bergerak membantu yang dua proyek ini, sehingga akan menggerakkan semua, tidak hanya lokal, global, nasional di dunia usaha, tapi di UMKM juga," pungkasnya.
Advertisement