Liputan6.com, Jakarta - Uniphore baru saja memperkenalkan tiga layanan teranyar mereka yang mengandalkan teknologi kecerdasan buatan (AI), yakni auMina, akeira, dan amVoice.
Lewat ketiga layanan mereka, perusahaan berbasis di Chennai, India ini ingin mengubah interaksi layanan pelanggan di berbagai industri menjadi lebih maju, efisien, dan tidak merugi.
"Perusahaan di Singapura menderita kerugian sekitar USD 26 miliar per tahun karena pengalaman layanan konsumen buruk. Itu pada 2015," ujar Ravi Saraogi, Co-founder dan president Uniphore, saat ditemui di Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Karena hal tersebut, pelaku bisnis di bidang perbankan, e-commerce, ritel, asuransi, kesehatan, dan lainnya harus mulai memikirkan bagaimana interaksi konsumen terhadap layanan customer service atau call center mereka.
Baca Juga
Advertisement
"Pengalaman konsumen sangat penting. Bila tidak dijaga dan memberikan yang terbaik, mereka mungkin akan meninggalkan bisnis Anda atau pindah ke perusahaan pesaing mereka."
Lalu bagaimana di Indonesia, apakah sudah ada pelaku bisnis atau perusahaan yang sudah menggunakan layanan Uniphore untuk customer service atau call center mereka?
"Saat ini kami sudah melakukan pembicaraan dengan sejumlah perusahaan di Indonesia, dari berbagai lini bisnis. Ada dari perbankan dan asuransi," jawab Ravi.
Ketika ditanya perusahaan apa saja, Ravi mengatakan, "Kami belum bisa mengungkap perusahaan mana saja, tapi nanti akan kami kabari perkembangannya."
Lirik Layanan Konsumen Bisnis Telko di Indonesia
Lebih lanjut, Ravi juga menyatakan ketertarikan perusahaan untuk tak hanya merambah bisnis perbankan dan asuransi.
"Selain dari dua bidang itu, kami (Uniphore) juga tertarik untuk bekerja sama dengan sejumlah industri telekomunikasi di Indonesia untuk meningkatkan layanan pelanggan mereka."
Ravi menjelaskan, "Ketiga layanan baru kami sudah diuji coba di Indonesia dengan menghabiskan ratusan jam. Saat ini layanan kami sudah mampu mengenali dialek bahasa dengan baik."
"Jadi nanti bila ada klien yang menggunakan layanan Uniphore, mereka tidak perlu khawatir apakah pelanggan bisa berinteraksi dengan AI atau tidak," uar Ravi.
(Ysl/Why)
Advertisement