Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia berharap perundingan Indonesia Europan Union (IEU) - CEPA bisa dipercepat. Keinginan ini disampaikan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga didampingi Dubes RI untuk Belgia, Luxemburg dan Uni Eropa, Yuri Thamrin saat bertemu Managing Director for Asia Pacific European External Action Service untuk Asia Pasifik, Gunnar Wiegand.
Ini adalah lanjutan pertemuan di Jakarta untuk mengupayakan percepatan perundingan Indonesia European Union (IEU) - CEPA dan membahas isu-isu perdagangan terkini di antara Indonesia dan Eropa. Ada beberapa isu yang menjadi perhatian Uni Eropa dan Indonesia mengenai tinjauan perdagangan dan investasi serta tentu saja soal produk kelapa sawit.
Advertisement
“Ada beberapa perkembangan dan dinamika paradigma baik di sisi Uni Eropa maupun Indonesia. Tujuan kita bertemu adalah karena kita tidak ingin itu mengganggu hubungan perdagangan kedua belah pihak. Karena itu perlu melakukan pendalaman untuk mencapai titik temu, terutama kesepahaman kondisi masing-masing," ujar dia seperti dikutip Rabu (19/2/2020).
Beberapa perubahan paradigma di Uni Eropa yang perlu diperhatikan oleh Indonesia antara lain makin intensnya Uni Eropa terhadap isu lingkungan yang bisa mengancam bukan aja produk kelapa sawit tetapi juga produk-produk Indonesia lainnya.
Kedua belah pihak juga perlu merundingkan kerangka konsep perdagangan maupun kerjasama yang lebih luas dengan mengakomodasi kepentingan dan karakter sosial ekonomi masing-masing.
Bagi Indonesia itu penting mengingat secara riil Indonesia dan Uni Eropa berbeda dalam semua aspek. Karena itu kedua negara harus memberikan ruang kebijakan untuk mewadahi perbedaan-perbedaan itu.
“Tentu kepentingan nasional menjadi prinsip yang harus diperjuangkan dalam pertemuan ini. IEU CEPA cepat selesai dan memberikan manfaat besar.” Imbuh Wamendag.
Konsistensi
Mendukung pernyataan Wamendag, Dubes RI untuk Belgia, Luxemburg dan Uni Eropa, Yuri Thamrin menekankan perlunya konsistensi terhadap implementasi ketentuan-ketentuan perdagangan internasional pada kedua belah pihak.
"Indonesia ingin Uni Eropa menerapkan kebijakan standarisasi dari EU yang diberlakukan untuk produk Indonesia diterapkan pula kepada produk serupa dari negara lain," ucap Dubes Yuri Thamrin.
Perundingan IEU-CEPA sudah berjalan selama 9 putaran. Masih ada beberapa isu yang belum diselesaikan oleh kedua belah pihak, baik dalam sektor perdagangan barang dan jasa, pengembangan kapasitas dan procurement pemerintahan. Meski demikian kedua belah pihak optimis bahwa tahun ini IEU CEPA bisa selesai.
Hal itu didukung juga oleh Dubes Yuri Thamrin, "Saya selaku perwakilan pemerintah RI di EU menyambut dan mendukung pertemuan yang dilakukan oleh Wamendag ini sebagai upaya mendorong percepatan IEU CEPA," ucap Dubes Yuri Thamrin.
Advertisement