WHO Puji Upaya Singapura Tangani Virus Corona COVID-19

Singapura telah melakukan berbagai upaya dan usaha untung menangani wabah Virus Corona COVID-19. Hal itu pun dipuji oleh pihak Organisasi Kesehatan Dunia, WHO.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 19 Feb 2020, 14:32 WIB
Pekerja medis memindai pasien virus corona atau COVID-19 di sebuah rumah sakit di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Minggu (16/2/2020). Sebanyak 1.716 pekerja medis dilaporkan terinfeksi virus corona. (Chinatopix via AP)

Liputan6.com, Singapura - Organisasi Kesehatan Dunia mengapresiasi segala upaya yang dilakukan oleh pihak Singapura dalam menangani wabah Virus Corona yang kini juga ikut menguasai negara tersebut. 

"Kami sangat terkesan dengan upaya yang mereka lakukan untuk menemukan setiap kasus, menindaklanjuti dengan kontak dan menghentikan transmisi," kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers, Selasa 18 Februari 2020.

Kepala WHO mengatakan dia telah berbicara dengan Menteri Kesehatan Gan Kim Yong tentang tanggapan Singapura terhadap wabah COVID-19, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (19/2/2020). 

"Singapura tidak meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat, menguji setiap kasus penyakit seperti influenza dan pneumonia," tambah Dr Tedros.

"Sejauh ini mereka belum menemukan bukti penularan dari masyarakat."

Pada Selasa malam, Singapura mengumumkan bahwa lima pasien COVID-19 dipulangkan setelah pemulihan, sehingga total pasien yang dipulangkan menjadi 29.

Sebanyak 81 orang di Singapura telah terinfeksi Virus Corona pada Selasa malam.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Stay Home Notice

Warga beraktivitas saat kabut asap menyelimuti kota Singapura (15/9/2019). Akibat kabut asap yang terjadi di kota tersebut membuat Grand Prix Formula 1 di Singapura pekan depan, 20-22 September 2019, terancam batal. (AFP Photo/Roslan Rahman)

Sebelumnya pada hari Senin, Departemen Kesehatan (MOH) mengumumkan Stay-Home Notice baru untuk penduduk Singapura dan pemegang izin jangka panjang bagi mereka yang memiliki sejarah perjalanan baru-baru ini ke daratan China di luar provinsi Hubei.

Wisatawan seperti itu akan diminta untuk tinggal di rumah setiap saat selama periode cuti 14 hari mereka. Ini lebih ketat daripada ukuran Cuti Kehadiran, yang memungkinkan mereka meninggalkan rumah mereka sebentar, misalnya untuk makan atau membeli perlengkapan rumah tangga.

Singapura pada 7 Februari mengangkat Kondisi Sistem Penanggulangan Wabah Penyakit (DORSCON) ke Orange, mendorong adanya tindakan pencegahan tambahan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya