Liputan6.com, Yokohama - Masa karantina telah selesai dijalani penumpang kapal pesiar Diamond Princess yang menjadi sumber penyebaran Virus Corona (COVID-19). Penumpang secara bertahap turun dan lansia menjadi prioritas.
Dilaporkan Kyodo, Rabu (19/2/2020), proses penurunan penumpang akan menghabiskan waktu setidaknya selama tiga hari. Pada grup pertama, sekitar 500 lansia yang negatif Virus Corona akan turun.
Baca Juga
Advertisement
Penumpang yang turun akan diantar ke Yokohoma dan stasiun-stasiun kereta di area tersebut. Sementara, mereka yang positif Corona akan dibawa ke fasilitas kesehatan.
Kapal pesiar Diamond Princessmengangkut 3.711 penumpang yang terdiri atas 2.666 penumpang dan 1.045 kru dardi 56 negara. Termasuk di antaranya adalah 78 kru WNI.
Selasa kemarin, tiga dari 78 WNI disebut sudah positif Virus Corona. Sisa 75 lainnya masih di atas kapal.
Sejauh ini belum diketahui bagaimana nasib WNI yang menjadi kru di kapal, sebab mereka terikat kontrak perusahaan. Kementerian Kesehatan Jepang berkata keputusan ada di tangan operator kapal.
Hal senada juga dinyatakan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Ishii Masafumi. Ia mengatakan kru masih terikat kontrak dengan operator Diamond Princess sehingga butuh komunikasi lebih lanjut.
"Warga Indonesia merupakan kru kapal, jadi mereka mereka punya kontrak dengan perusahaan. Maka beberapa koordinasi harus diselesaikan dengan perusahaannya juga," jelas Dubes Ishii yang berkata Jepang siap memfasilitasi komunikasi antar kedua pihak.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pernyataan Dubes Jepang
Dubes Jepang berjanji bahwa WNI yang positif Virus Corona di daerah Jepang akan mendapatkan perawatan yang baik. Dubes Ishii pun menekankan pentingnya bekerja sama dalam melawan penyebaran virus ini.
"Saya berjanji bahwa semua orang di Jepang melaksanakan yang terbaik untuk merawat penumpang baik itu orang Indonesia, Filipina, atau India," jelas Dubes Ishii pada HUT Kaisar Jepang di Jakarta pada Selasa malam kemarin.
Pihak Jepang mengaku siap membantu proses evakuasi jika diinginkan. Pilihannya tergantung dari keputusan Indonesia.
"Saya pikir tergantung ke otoritas Indonesia apakah akan mengevakuasi atau tidak. Kami belum diberitahukan keputusannya, tetapi kami siap bekerja sama," ujar Dubes Ishii.
Lebih lanjut, ucapan Dubes Ishii senada dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mengatakan butuh komunikasi dengan perusahaan pemilik kapal Diamond Princess. Pasalnya, para WNI itu merupakan kru kapal.
"Berbeda antara anggota kru dan penumpang. Anggota kru perlu bekerja berdasarkan kontrak," ucap Dubes Ishii pada Selasa malam," ujar sang Dubes.
Advertisement