Dampak Buruk Motor Injeksi Sering Kehabisan Bensin

Hampir semua produk kendaraan bermotor yang diniagakan saat ini sudah menggunakan sistem bahan bakar injeksi. Selain memiliki banyak keunggulan, perawatan motor injeksi juga lebih mudah.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 19 Feb 2020, 19:04 WIB
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) membuka kesempatan bagi siapapun yang ingin memiliki all new Suzuki Satria F150.

Liputan6.com, Jakarta - Hampir semua produk kendaraan bermotor yang diniagakan saat ini sudah menggunakan sistem bahan bakar injeksi. Selain memiliki banyak keunggulan, perawatan motor injeksi juga lebih mudah.

Motor dengan sistem injeksi diklaim lebih hemat bahan bakar dibandingkan dengan sistem karburator. Karena itu, pemilik kendaraan terkadang lupa mengisi motornya dan kehabisan bahan bakar di jalan.

Kebiasaan buruk ini sebaiknya dihindari, kerusakan pada sistem pengabutan injeksi bisa saja terjadi akibat motor sering kali kehabisan bensin di jalan.

Seperti dilansir Suzuki Indonesia, Rabu (19/2/2020), tangki bensin yang minim bahan bakar bisa merusak fuel pump sehingga indikator bensin tak lagi berfungsi dengan baik.

Jika indikator bensin mengalami kerusakan, maka kalibrasi ulang pada motor perlu dilakukan. Apabila kalibrasi tak bisa menolong, penggantian komponen terkait harus dilakukan.

 


Rutin Mengisi Bensin

Kerusakan indikator dapat membuat takaran bensin pada tangki dan indikator berbeda. Hal ini tentu menyulitkan pemilik kendaraan untuk mengetahui berapa banyak bahan bakar yang tersisa pada motor.

Karena itu, menjaga indikator bensin sebaiknya dilakukan. Segeralah isi bahan bakar saat indikator bensin digital sudah menyetuh dua bar.

Untuk menjaga kondisi motor injeksi tetap pada perfoma yang prima, servis rutin dibengkel resmi juga harus dilakukan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya