Reaktivasi Jalur Legendaris Cibatu-Garut Kota Ajang Nostalgia Warga

Hanya butuh waktu sekitar satu tahun untuk proses reaktivasi kereta api jalur Cibatu-Garut Kota sejak pertama kali dikunjungi Presiden Jokowi Januari tahun lalu.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 20 Feb 2020, 08:00 WIB
Ribuan warga mengantri menunggu kedatangan rangkaian gerbong kereta api, di Stasiun Garut Kota dalam uji coba resmi jalur reaktivasi tahap pertama Stasiun Cibatu -Garut Kota. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Menggunakan setelan kerudung hitam, dengan baju terusan tunik sebahu, Dede (55), warga Garut Kota, tampak gembira menikmati perjalanan perdana uji coba resmi, kereta api dari Stasiun Cibatu-Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (19/2/2020).

Didampingi buah hatinya yang berusia 10 tahun, ia mengaku bangga bisa kembali menyaksikan laju kereta api di kota Intan, setelah mati suri sejak 1983 silam.

Menurutnya, memori kenangan lima dekade lalu saat menikmati perjalanan si 'Kuik' dan si 'Gomar' duet maut kereta uap lawas saat itu, tumbuh kembali seiring suksesnya uji coba kereta yang dilakukan perusahan kereta api negara itu hari ini.

"Terakhir saya sering naik tahun 1970-an, saat masih kecil dibawa oleh ayah," ujar dia mengenang.

Saat itu, ongkos perjalanan masih terbilang murah di bawah Rp 50 rupiah, hingga menjadikan moda transportasi kereta api, sebagai rujukan warga. "Sudah ada mobil tapi masih terhitung satu dua," kata dia.

Selain penumpang orang, beberapa komoditas hasil bumi yang ikut dibawa dalam rangkaian gerbong kereta jurusan Cikajang-Garut Kota-Cibatu itu, yakni hasil bumi seperti kina, kopi, dan teh. "Kadang ada juga yang membawa hasil pertanian," ujarnya.

Kini seiring rencana pengoperasian kereta tahap pertama sepanjang 19,5 kilometer dari Stasiun Garut kota hingga Cibatu, memori indah Dede, menikmati perjalanan kereta bakal segera kembali terulang.

"Saya mau coba yang gratisan dulu, kan informasinya ada promo buat warga," ujar dia sambil tersenyum ramah.

Hal senada disampaikan Juju (53), warga Garut Kota Lainnya. Menurutnya, kehadiran kereta api bakal cukup menunjang sebagai moda transportasi massal warga Garut. "Saya kebetulan saat uji coba sebelumnya naik, rasanya enak dan ber-AC," kata dia.

Dibanding kereta zaman dulu yang kumuh dan kotor, ia mengaku kehadiran kereta inspeksi pada uji sebelumnya, memberikan harapan perbaikan pelayanan kereta api bagi masyarakat. "Gerbongnya bagus, ber-AC, tidak ada tukang asongan, dan tukang ngamen," ujar dia sambil bercanda.

Dengan kondisi itu, ia bersama warga lainnya yang telah menikmati perjalanan uji coba tersebut, berharap keramahan pelayanan pihak PT KAI bisa dipertahankan, termasuk selama perjalanan berlangsung.

"Saya berharap apa yang dirasakan saat uji coba, sama enaknya dengan pelayaanan yang akan datang," pinta dia.

 


Kado Spesial

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro, bersama pejabat Garut, menikmati perjalanan uji coba reaktivasi kereta api dalam salah satu rangkaian gerbong inspeksi PT KAI. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro mengatakan, uji coba sekaligus pengecekan seluruh fasilitas jalur Stasiun Cibatu – Garut Kota berlangsung sukses. Didampingi Bupati Garut Rudi Gunawan dan pejabat daerah lainnya, ia menyaksikan betul seluruh fasilitas dari Stasiun Cibatu, Stasiun Pasirjengkol, Stasiun Wanaraja, dan Stasiun Garut layak dilalui.

"KAI ingin memberikan kado spesial kepada masyarakat Garut di hari jadi yang ke-207 Kabupaten Garut di 2020 ini dengan mengoperasikan kembali jalur kereta api Cibatu – Garut," ujarnya saat menginjakkan kaki di Stasiun Garut.

Menurutnya, jalur lawas Cibatu – Garut Kota, merupakan rute kegendaris transportasi masyarakat Garut saat itu. Jalur itu pertama kali diresmikan 1889, dan turut serta menyaksikan sejarah perkembangan kabupaten Garut dari masa ke masa.

Selain angkutan barang untuk mengangkut hasil bumi kota Intan, jalur itu sudah dikenal wisatawan asal Eropa sejak lama, sebagai rute salah satu rute penting dalam perjalan liburan di wilayah Garut.

"Dengan dioperasikannya kembali jalur ini akan bermanfaat bagi perekonomian di wilayah Garut dan sekitarnya," dia berharap.

Untuk memberikan kenyamanan bagi warga, rencananya Stasiun Garut akan disulap menjadi stasiun megah tiga lantai dengan fasilitas lengkap, seperti masjid berukuran besar, hotel, bangunan multifungsi, kafe, menara pandang, dan fasilitas penunjang lainnya.


Berikan Bantuan

Setelah beberapa dekade mati suri, Stasiun Lawas Garut Kota kini beroperasi kembali setelah progres reaktivasi tahap pertama Stasiun Cibatu- Garut Kota, berlangsung lancar. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Dalam kesempatan yang sama KAI juga memberikan 300 paket alat tulis kepada anak-anak sekolah di beberapa titik jalur reaktivasi Cibatu-Garut.

"Bantuan ini sebagai apresiasi terhadap masyarakat yang telah mendukung program reaktivasi dari sejak awal hingga akhir," ujar dia.

Sebelumnya, pada 18 Januari 2019 tahun lalu, Presiden RI Joko Widodo sempat mengunjungi Stasiun Cibatu. Kunjungan itu untuk mengetahui sekaligus memastikan progres reaktivasi jalur KA Cibatu-Garut sepanjang 19,5 km yang terakhir kali dioperasikan pada tahun 1983.

Kini tepat satu tahun kemudian, Januari 2020, reaktivasi rel sudah rampung hingga 95 persen. Bahkan, jalur stasiun legendaris dari Cibatu menuju Garut sudah bisa dilalui rangkaian kereta untuk dinikmati masyarakat.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya