2 Alasan Kuat Disnakertrans Jatim Gencar Kampanye K3

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur (Disnakertrans Jatim) gencar berkampanye soal budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) kepada pekerja di wilayahnya

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Feb 2020, 21:00 WIB
Aktivitas pekerja di atas atap gereja tanpa alat pengaman lengkap, Jakarta, Rabu (12/2/2020). Kemnaker mengatakan tingginya angka kecelakaan kerja di Indonesia disebabkan tidak maksimalnya penerapan K3 yang diatur dalam UU No1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Surabaya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur (Disnakertrans Jatim) gencar berkampanye soal budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) kepada pekerja di wilayahnya. Ada dua alasan kampanye K3 tak henti digaungkan.

“Budaya K3 itu bisa berpengaruh terhadap produktivitas kerja,” ujar Himawan Estu Bagijo, Kepala Disnakertrans Jatim, dalam seminar K3 bertajuk Optimalisasi Kemandirian Masyarakat Berbudaya K3 pada Era Revolusi Industri 4.0 Berbasis Teknologi Informasi, seperti yang dikutip dari Antara di Surabaya, Selasa (18/2/2020).

Ia mengungkapkan K3 bukan hanya keselamatan diri pekerja saja, melainkan juga protection (perlindungan) berupa produktivitas kerja. K3 sudah menjadi prinsip universal kegiatan seseorang dalam bekerja.

Menurut Himawan, K3 membuat pekerjaan seseorang menjadi maksimal. Terlebih, dukungan BPJAMSOSTEK membuat pekerja lebih tenang dalam beraktivitas.

Deputi Direktur Wilayah BPJAMSOSTEK Jatim Dodo Suharto mengemukakan alasan kedua pentingnya K3. Ia tidak menampik mengaku ada tren peningkatan pekerja yang mengalami kecelakaan kerja. "Kalau bisa jumlahnya menurun, dan manfaatnya bisa digunakan untuk kesejahteraan pekerja," ucapnya.

Erna Wurjanti, salah satu pemateri dalam seminar K3, menjelaskan perushaan harus mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung untuk mencapai kebijakan, tujuan, dan sasaran K3.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya