Perluas Bisnis, Pelindo II Gandeng Operator Pelabuhan Rumania

Kemitraan Pelindo II dan Port of Constanta membuka peluang bagi kedua belah pihak berkolaborasi dengan semangat saling menguntungkan.

oleh Arthur Gideon diperbarui 19 Feb 2020, 17:00 WIB
Pekerja IPC menjelaskan sistem penerapan aplikasi MOS pelayanan kapal pandu atau tunda di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/2). PT Pelindo II mulai menerapkan pelayanan aplikasi MOS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II dan Operator Pelabuhan Constanta (Port of Constanta) menandatangani kesepakatan kerja sama kemitraan kepelabuhanan (sister port). Kemitraan ini diharapkan akan memperkuat konektivitas global, serta memperluas peluang bisnis dan perdagangan antara Indonesia dan Rumania.

“Indonesia dan Rumania sudah beberapa kali mendiskusikan peningkatan hubungan ekonomi dan perdagangan. Saya yakin, kemitraan yang tertuang di MoU ini akan memperbesar peluang kerja sama tersebut,” kata Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G. Masassya dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (19/2/2020).

Kesepakatan kerja sama dan kemitraan sister port tersebut ditandatangani oleh Elvyn G. Masassya dan Costel Stanca sebagai General Manager NC MPA SA Constanta, yang mewakili Operator Pelabuhan Constanta. Dalam kesempatan itu, turut hadir Duta Besar Indonesia untuk Rumania, Amhar Azeth.

Elvyn mengungkapkan, Rumania beserta beberapa negara Eropa Timur lainnya mengalami pertumbuhan ekonomi yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Pertumbuhannya rata-rata lebih dari 4 persen per tahun, dan Indonesia juga tumbuh sekitar 5 persen setiap tahun.

“Hal itu mengisyaratkan adanya peningkatan kebutuhan dan permintaan. IPC melihat adanya peluang di sana,” jelas Elvyn.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kolaburasi

Pekerja IPC menjelaskan sistem penerapan aplikasi MOS pelayanan kapal pandu atau tunda di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/2). PT Pelindo II mulai menerapkan pelayanan aplikasi MOS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menurutnya, kemitraan ini membuka peluang bagi kedua belah pihak berkolaborasi dengan semangat saling menguntungkan. Hal ini sejalan dengan visi IPC untuk menjadi trade facilitator.

Kemitraan sister port tersebut juga menyangkut pada pengembangan bisnis dan operasional kepelabuhanan, studi banding, pengembangan dan pelatihan personil, serta penguatan isu-isu lingkungan.

“Dengan kemitraan sister port ini, kedua pihak siap melakukan pertukaran informasi, teknologi, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam praktik-praktik baik terkait operasional kepelabuhanan,” kata Elvyn.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya