Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Transportasi Kota Bekasi Harun Al Rasyid mengatakan, pembangunan Depo Light Rail Transit (LRT) krusial untuk progres pembangunan LRT secara keseluruhan, karena berkaitan dengan target penyelesaian LRT. Jika terlambat, maka pembangunan LRT akan semakin tertunda.
"Kalau proses eksekusi cepat, maka proses pembangunan depo semakin cepat, jadi berkaitan dengan time frame pembangunan depo. Kalau lambat, maka pembangunan depo akan terlambat. Apabila semakin lama eksekusi, maka semakin rumit masalahnya," ujar Harun saat dihubungi pada Kamis (12/3/2020).
Advertisement
Harun menambahkan, adanya depo akan bermanfaat untuk mobilitas LRT nantinya, sebab depo akan menjadi tempat parkir LRT atau mobilitas balik ke Jakarta. Menurutnya, depo berperan penting untuk menunjang manuver atau mobilitas kelancaran transportasi LRT.
"Keberadaan LRT tidak akan bermanfaat jika tidak ada depo. Jadi depo itu lebih pada kepentingan operasional LRT. Kalau LRT sendiri pasti akan bermanfaat bagi warga Bekasi, apalagi warga yang bekerja di Jakarta, maka akan dipermudah transportasinya," ujar pria yang dilantik menjadi Ketua Dewan Transportasi Kota Bekasi sejak 2017 itu.
Sementara itu, dengan pembebasan lahan yang semakin mendekati akhir, Lurah Jatimulya Charles Mardianus berharap pembangunan Depo LRT di Bekasi tersebut dapat segera rampung.
"Saya berharap proyek ini segera selesai dengan baik, kebermanfaatannya bisa segera dirasakan warga serta dapat mengangkat taraf perekonomian masyarakat," ujar Charles.
Sebelumnya, setelah melalui proses yang panjang, pada Kamis kemarin Pengadilan Negeri Cikarang melakukan eksekusi lahan untuk Depo LRT Jabodebek di Bekasi Timur. Sebanyak 19 bidang berupa tanah dan bangunan di Kampung Jati Terbit, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi selesai dieksekusi. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Lahan LRT Jabodebek, Fadliansyah merasa bersyukur atas lancarnya eksekusi lahan yang berlangsung.
"Alhamdulillah secara keseluruhan proses yang dijalani hari ini berjalan dengan lancar. Tinggal ada dua bidang yang memerlukan proses tambahan. Warga setelah ini tinggal melakukan pengambilan uang ganti untung ke PN Cikarang, yang prosesnya memakan waktu paling lama dua hari sejak hari ini," jelas Fadliansyah, ketika ditemui di lokasi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Rampung Juli 2021
Setelah proses eksekusi, lahan yang berhasil dikosongkan nantinya akan dibangun Depo LRT Jabodebek yang luas seluruhnya mencapai 12,2 hektare oleh PT Adhi Karya selaku pelaksana kerja.
Untuk diketahui, luas keseluruhan depo LRT ini nantinya adalah 12,22 hektare, yang terdiri dari akses depo seluas 1,7 hektare dan area depo seluas 10,52 hektare. LRT Jabodebek sebelumnya ditargetkan selesai pada Juni 2019 karena terkendala pembebasan lahan, setelah pembebasan lahan ini, proyek ini ditargetkan bisa rampung pada Juli 2021.
Advertisement