Liputan6.com, Jakarta Puskesmas sebagai garda terdepan kesehatan masyarakat didorong untuk lebih meningkatkan pelayanan dari sisi promotif dan preventif. Hal ini mengingat peran pentingnya untuk menjaga kesehatan pada orang yang sehat.
"Kita memahami fungsi dan peran puskesmas sejatinya, bagian yang terpenting adalah, menyehatkan orang sehat dan juga tentunya, menyehatkan orang yang sakit," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Oscar Primadi di Kemayoran, Jakarta, ditulis Kamis (20/2/2020.
Advertisement
Usai pembukaan Rapat Kerja Kesehatan Nasional 2020 pada Rabu lalu, Oscar mengatakan meski juga punya peran menyehatkan orang yang sakit, 70 persen masyarakat Indonesia adalah orang yang sehat.
"Ini yang harus dijaga. Untuk itulah peranan puskesmas sebagai garda terdepan dalam rangka menyehatkan orang yang sehat tadi adalah sesuatu yang vital," kata Oscar.
"Sehingga program yang bersifat promotif, preventif, bagian yang sangat penting ditekankan oleh Pak Menteri (Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto)."
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Kemenkes akan Tinjau Kembali Pedoman Akreditasi
Salah satu yang didorong Kemenkes adalah terkait dengan mengendalikan kualitas mutu pelayanan puskesmas dari sisi promotif dan preventif.
"Makanya akreditasi yang ke depan ini kita tekankan kepada akreditasi yang memang menilai program aktif dari puskesmas dari sisi promotif preventifnya. Bukan semata-mata kuratif. Kuratif barangkali sudah bisa dipegang oleh rumah sakit baik itu di level kabupaten, provinsi, maupun pusat," kata Oscar.
Namun, menurut Kemenkes penting adalah penanganan terhadap orang yang sehat. Mereka menambahkan telah memiliki tolok ukur agar puskesmas mampu berdaya guna dan mengoptimalkan perannya di sisi promotif dan preventif.
"Kita akan melakukan review kembali terhadap tools, pedoman-pedoman akreditasi itu yang dulu barangkali belum optimal menyentuh program-program promotif preventif di dalam tools yang baru nanti dia akan menekankan pada persoalan-persoalan itu," Oscar menambahkan.
"Jadi tidak semata-mata soal pengobatan. Tetapi juga pencegahan. Bagaimana imunisasi, bagaimana peran juru-juru imunisasi, bagaimana peran promosi, preventif, dengan pendekatan keluarga. Artinya sekarang puskesmas juga sudah berjalan, di mana pendekatan keluarga itu sudah digerakkan. Nah itu kita gencarkan kembali," ujarnya.
Advertisement