Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meminta agar masyarakat lebih rasional terkait penggunaan masker dalam menghadapi virus corona penyebab COVID-19.
"Satu rasional. Tidak perlu beli masker banyak-banyak, tidak ngapa-ngapain kok pakai masker tuh lho," kata Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto dalam konferensi persnya di Kemayoran, Jakarta pada Rabu kemarin, ditulis Kamis (20/2/2020).
Advertisement
Yuri mengatakan, pemakaian masker secara berlebihan disebabkan juga oleh pemberitaan tidak rasional terkait virus corona yang beredar di masyarakat. Hal ini ditengarai menjadi pemicu munculnya para penjual masker dadakan.
"Menteri Kesehatan bahkan mengatakan lebih ekstrem lagi, 'salah sendiri beli masker' karena memang tidak rasional. Pakai masker itu untuk yang sakit, kalau tidak sakit yang tidak usah," tambahnya di sela pelaksanaan Rapat Kerja Kesehatan Nasional 2020.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Yang Lebih Penting adalah Rutin Cuci Tangan
Yuri menegaskan bahwa bukan penggunaan masker satu-satunya yang melindungi seseorang dari virus corona.
"Lima puluh persen yang lain yakni cuci tangan. Kita pakai masker yang paling mahal di dunia pun, kalau makan kan maskernya dibuka," katanya.
Dalam sebuah temu media beberapa waktu yang lalu, Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Agus Dwi Susanto juga mengatakan bahwa yang terpenting dan harus rutin dilakukan untuk mencegah berbagai penyakit masuk ke dalam tubuh adalah dengan cuci tangan.
Agus mengatakan, beberapa riset dari negara terjangkit menemukan bahwa seseorang bisa terinfeksi usai mereka melakukan aktivitas seperti mengucek mata atau menyentuh hidung dan mulut usai memegang fasilitas yang terdapat virus aktif.
"Sehingga mereka menyarankan sesering mungkin mencuci tangan sebelum memegang mulut. Apalagi orang Indonesia yang suka makan pakai tangan. Ini harus betul-betul cuci tangan," kata Agus.
Advertisement