Duka Australia Atas Kematian Tragis Ibu dan 3 Anak Dibakar Suami

Kematian seorang ibu dan ketiga anaknya dalam peristiwa dibakarnya mobil yang dikendarai menimbulkan luka mendalam bagi masyarakat Australia termasuk PM Morrison.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 20 Feb 2020, 19:40 WIB
Seorang kerabat korban yang berduka di tempat kejadian meninggalnya ibu bersama tiga anaknya dalam mobil. (Source: Dan Peled/AAP Image via AP)

Liputan6.com, Brisbane - Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan pada hari Kamis bahwa masyarakat Australia "terkejut, sedih dan hancur" oleh kematian lima orang termasuk tiga anak-anak setelah sebuah mobil yang didasari oleh kekerasan rumah tangga.

Hannah Baxter, 31, dan anak-anaknya Aaliyah, 6, Lainah, 4, dan Trey, 3, meninggal setelah mobil mereka dibakar di sebuah jalan di pinggiran kota Brisbane, Rabu pagi.

Suami Hannah dan ayah dari anak-anaknya, Rowan Baxter, diduga menyiram keluarganya dengan bensin sebelum menyalakan mobil tersebut.

Dikutip dari AP, Kamis (20/2/2020), pemain berusia 42 tahun itu, mantan pemain Warriors Selandia Baru dalam kompetisi sepak bola National Rugby League Australia, ditemukan tewas di dekat tempat kejadian, dilaporkan setelah menikam dirinya sendiri.

"Warga Australia di seluruh negara hanya terkejut, sedih dan hancur tentang apa yang telah terjadi di jalan pinggiran kota ... di mana Hannah dan ketiga anaknya dibunuh tanpa alasan dan secara menjijikkan dalam apa yang telah terjadi atas tindakan kekerasan yang mengerikan," kata Morrison.

Angela Lynch, CEO Layanan Hukum Wanita di negara bagian Queensland, di mana Brisbane adalah ibu kotanya, menyerukan perombakan sistem pengadilan keluarga Australia.

"Layanan kekerasan dalam rumah tangga berada di bawah tekanan di mana-mana," katanya kepada Australian Broadcasting Corp.

Dia mengatakan bahwa perempuan mencari bantuan lebih dari sebelumnya dan "kita harus memiliki sistem di sana, sistem yang tepat untuk dapat menanggapi mereka."

Carolyn Robinson, dari organisasi Beyond DV (kekerasan dalam rumah tangga), mengatakan sektor kesejahteraan domestik telah dikejutkan oleh insiden tersebut. "Semua orang terkejut, maksud saya di sektor DV, kita semua bekerja satu sama lain, kita semua saling mendukung," kata Robinson kepada wartawan.

“Saya memang berbicara dengan beberapa orang kemarin, kami semua sangat terkejut. Itu tidak bisa diprediksi. Saya harap itu tidak pernah terjadi lagi, ”katanya.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Trending di Twitter

Polisi berada di tempat kejadian terbakarnya mobil yang menghanguskan seorang ibu bersama tiga anaknya. (Source: Dan Peled/AAP Image via AP)

Berbagai dukungan telah mengalir untuk para korban. Tagar #HannahBaxter menjadi tren teratas di Twitter di Australia.

Dilansir dari BBC, terdapat kemarahan dan keputusasaan yang tersebar luas, di saat yang bersamaan, muncul juga kekhawatiran yang berkelanjutan tentang kekerasan terhadap perempuan.

Mantan pengendara sepeda Olimpiade Tracy Gaudry mengatakan: "#HannahBaxter dan tiga anaknya yang masih kecil meninggal hari ini dengan cara yang paling tercela. Mereka seharusnya aman. Berduka untuk nyawa yang hilang, doa terbaik untuk keluarga, teman dan komunitas."

Banyak pengguna Twitter juga mengirimkan doa dan duka mereka atas kematian tragis yang menimpa Hannah bersama anak-anaknya yang masih amat kecil.

Kasus ini adalah yang terbaru dari beberapa kasus pembunuhan terkenal di mana perempuan dan anak-anak menjadi korban.

Rata-rata, satu wanita per minggu dibunuh di Australia oleh pasangan pria mereka atau juga mantan pasangan, menurut Biro Statistik.

Juli lalu, seorang lelaki Perth dipenjara seumur hidup karena membunuh istrinya, tiga anak, dan nenek mereka di rumah mereka pada 2018.

Pelaporan insiden itu juga mendapat sorotan dari orang-orang di media sosial.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya