Waspada, Pikiran Bunuh Diri Bisa Tumbuh Mulai dari Usia 9 Tahun

Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat mengungkap bahwa sekitar 10-15 persen siswa kelas sembilan sudah memiliki pikiran untuk bunuh diri.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 20 Feb 2020, 18:00 WIB
Ilustrasi Foto Bunuh Diri (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Bunuh diri tentu saja merupakan sebuah tragedi yang disesalkan banyak orang. Tapi rasanya menjadi lebih menyakitkan jika hal tersebut terjadi pada usia anak-anak dan remaja. Saat mereka sebenarnya memiliki peluang petualangan hidup lebih panjang.

Melansir laman studyfinds.org, Kamis (20/2/2020), sebuah studi terbaru yang dilakukan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, anak-anak sudah mengalami pikiran untuk bunuh diri sejak usia 9 dan 10 tahun.

Sebelumnya, CDC mengungkap bahwa sekitar 10-15 persen siswa kelas sembilan sudah memiliki pikiran untuk bunuh diri.

Studi yang dipublikasikan di JAMA Network Open tersebut, menemukan bahwa dinamika keluarga di rumah memainkan peranan penting munculnya pikiran bunuh diri pada anak.

Sejumlah faktor seperti konflik dalam keluarga atau kurangnya pengawasan orangtua semakin memicu munculnya pikiran tersebut.

"Terdapat banyak penelitian tentang gagasan bunuh diri pada anak-anak. Tapi hampir tidak ada data tentang kasus gagasan bunuh diri pada rentang usia anak tersebut," komentar Profesor Psikologis dan Pengetahuan Kerja Otak Deanna Barch.

Sejumlah 11.814 anak berusia 9 dan 10 tahun dianalisa dalam studi tersebut. Seluruh anak tersebut mengikukti studi yang fokus pada kesehatan dan perkembangan otak remaja. Penelitian ini juga melibatkan para pengasuh dan orangtua anak-anak tersebut.

 


Berbicara dengan Anak Sejak Diri

Ilustrasi Bunuh Diri (iStockphoto)

Hasilnya, tim peneliti mencatat bahwa sebanyak 2.4 - 6.2 persen anak mengaku pernah berpikir untuk bunuh diri. Pikiran itu berkisar antara "andaikan saya mati", untuk menunjukkan mereka berharap mengakhiri hidupnya.

Lebih mengerikan, sekitar 0,9 persen anak mengaku pernah melakukan percobaan bunuh diri. Sementara 9,1 persen anak mengatakan dirinya belajar melukai diri sendiri.

"Sampai saat ini kami belum bisa menduga alasannya. Tapi saat mencapai remaja, tingkatnya terus naik, dan khususnya untuk para gadis. Pola pikir mereka semakin tak terduga," tutur Barch yang mengaku memang menduga pikiran untuk bunuh diri dapat muncul sejak anak-anak.

Menurut studi tersebut, kebanyakan orangtua bahkan tak berpikir untuk bicara dengan anak-anaknya tentang bunuh diri hingga mereka menginjak remaja. Fakta dari studi ini membuktikan bahwa para orangtua harus mulai berbicara sejak dini dengan anak-anaknya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya