Liputan6.com, Yogyakarta Leadership Development Djarum Beasiswa Plus 2019/2020 Batch 35 akhirnya dibuka pada Minggu (16/2) di East Parc Hotel, Yogyakarta. Acara ini melibatkan 62 mahasiswa jenjang S1/D4 terpilih dari 34 provinsi di Tanah Air. Antusiasme para peserta sudah terlihat begitu memasuki ruangan. Semangat yang terpancar dari yel-yel yang diteriakkan membuat suasana pembukaan program Leadership Development ini semakin meriah.
Menjadi pelatihan pengembangan soft skill bagi para calon leader masa depan, rangkaian Leadership Development ini akan mengupas tuntas apa saja yang dibutuhkan oleh leader di masa depan. Apa saja sih poin-poin yang dibutuhkan oleh seorang leader?
Advertisement
Gritty Leadership: Memperkenalkan Konsep Leader untuk Peserta
Ada serangkaian pelatihan soft skill yang diperoleh oleh para peserta Leadership Development dari Djarum Foundation. Sesi pertama yang berlangsung pada Minggu (16/02/2020) adalah Gritty Leadership yang dibawakan oleh Program Associates Djarum Foundation, Galuh Paskamagma.
Gritty Leadership mengupas tuntas tentang konsep dasar yang harus diketahui dan dimiliki seorang leader. Galuh memaparkan perubahan era 4.0 yang didominasi oleh teknologi digital seperti sekarang ini turut mempengaruhi bagaimana karakter seorang leader seharusnya. Banyak perubahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk apa yang dibutuhkan bagi seorang calon pemimpin masa depan.
“Kita nggak siap dengan perubahan kecuali memiliki future skills. Future skills ini sendiri meliputi hard skill dan soft skill, dan ini sangat penting untuk calon leader,” ungkapnya di sela sesi training.
Dalam sesi training yang berjalan selama 150 menit ini, Galuh dan para peserta Leadership Development mengupas tuntas apa itu leader, kriteria yang dibutuhkan, dan bagaimana menanamkan karakter leader dalam diri masing-masing. Dalam sharing tersebut, para peserta diperkenalkan tentang konsep Core Value (nilai yang dipegang teguh), Core Purpose (tujuan inti), dan Visionary Goals (hasil yang ingin dicapai) yang harus dimiliki oleh seorang leader.
Menurut Galuh, materi ini punya tujuan tersendiri yaitu agar setiap peserta Djarum Beasiswa Plus memiliki visi. Visi yang dimaksud nggak hanya diperlukan oleh perusahaan atau lembaga saja, tapi juga visi personal. Menurutnya, visi inilah yang akan membawa mereka menuju apa yang ingin dicapai.
“Kalau dari sesi saya anak-anak itu harus bisa punya visi. Visi itu nantinya yang nantinya akan membuat mereka ke arah yang lebih baik, ke tujuan yang lebih baik. Kalau mereka nggak punya visi mereka akan bingung menentukan tujuan mereka ke arah mana. Makanya dari sesi saya anak-anak harus punya visi. Yang kedua anak-anak harus punya grit. Seorang pemimpin yang sudah memiliki grit, yang cepat sekali bangkit meskipun telah gagal untuk bisa sampai mencapai visi itu,” terang Galuh ketika dijumpai usai memberikan materi.
Meskipun materi diberikan saat malam hari, tapi semangat dan energi dari para peserta masih terasa. Nggak hanya mengikuti materi dengan penuh rasa antusias, tapi juga aktif memberikan feedback yang diberikan oleh pemateri. Hal ini juga dirasakan olehnya selama sesinya berlangsung.
“Sepintas dari sesi saya, saya langsung bisa melihat anak-anak ini semangatnya sangat tinggi. Mereka punya grit, dilihat dari cara menyikapi materi yang diberikan, itu antusias mereka bener-bener oke. Terus cara mereka menyikapi, untuk bangkit, itu oke sekali. Karena saya mengikuti mereka dari Character Building, jadi saya tahu seberapa cepet mereka ini bangkit,” jelasnya.
Menurut Sapto Pranolo, Leadership Development ini adalah salah satu dari serangkaian program yang diterima oleh peraih Djarum Beasiswa Plus. Program tersebut menjadi hal yang penting untuk mempersiapkan diri menjadi pemimpin di masa depan, mengingat program seperti ini tidak bisa didapatkan di kampus. Ia juga menekankan bahwa pelatihan soft skill seperti inilah yang menjadi kekuatan dari Djarum Beasiswa Plus, sehingga Djarum Foundation tidak pernah main-main dalam merancang sebuah program pelatihan calon leader yang berkualitas.
Sebagai gambaran program, tiap sesi materi menghadirkan sosok inspiratif dan berpengalaman dalam bidangnya. Para peserta juga terlibat dalam sesi diskusi dan sharing langsung bersama masing-masing pemateri.
“Program Leadership Development ini adalah program kami, program pelatihan soft skill yang kedua dari para penerima Djarum Beasiswa Plus atau Beswan Djarum. Program pertama kami adalah Character Building yang sudah mereka terima di bulan November dan Desember dan sekarang kita lanjutkan dengan Leadership Development,” terang Sapto dalam sesi interview.
Sapto juga menjelaskan ada serangkaian program yang diterima para penerima Djarum Beasiswa Plus setiap batch-nya. Dimulai dari Character Building, Leadership Building, Nations Bulding, dan International Exposure. Di sela Leadership Development sampai Nations Building, para peserta juga mengasah kemampuannya lewat Writing Competition dan Community Empowerment.
Berminat menjadi bagian dari Djarum Beasiswa Plus juga? Sapto menjelaskan ada beberapa poin yang harus dipenuhi agar para peserta dapat mengikuti seleksi Djarum Beasiswa Plus.
“Poin pertama adalah dari universitas yang memiliki kerja sama dengan Djarum Foundation, yang kedua mereka harus memiliki IPK minimal 3,2 dan mereka mendaftar di semester 4. Mereka juga harus aktif organisasi baik di kampus maupun di luar kampus. Terakhir kami memilih teman-teman yang belum mendapatkan beasiswa dari mana pun.” pungkasnya.
Setelah persyaratan tersebut dipenuhi, selanjutnya nama-nama yang terpilih akan melalui serangkaian proses seleksi, seperti tes wawancara, group assignment, dan tes tertulis hingga akhirnya diperoleh hasil akhir siapa saja yang terpilih menjadi penerima Djarum Beasiswa Plus.
Penulis: Wuri Anggarini
Advertisement