Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat bakal menggelar kongres yang direncanakan berlangsung pada Mei 2020 mendatang. Dua putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) disebut menjadi calon kuat pengganti SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Terkait dua nama itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Dede Yusuf menanggapi positif majunya dua putra SBY tersebut. Dia mengatakan, kedua nama tersebut merupakan kader-kader terbaik yang dimiliki Demokrat.
Advertisement
"Mereka putra-putra terbaik di Demokrat tentunya," kata Dede saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Keduanya pun dinilai memiliki kompetensi serta pengalaman politik yang tentu sudah diketahui secara luas. Tidak saja oleh kader Demokrat, melainkan juga oleh masyarakat luas.
AHY, misalnya, merupakan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat. Dia juga pernah maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
Sementara Ibas, terang Dede, merupakan Ketua Fraksi Partai Demokrat saat ini. Tak hanya itu, Ibas juga Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPP Partai Demokrat.
"Saya pikir track record ini sudah terlihat. Bahwa kemudian kita belum menemukan lagi ada calon-calon lainnya itu urusan kedua. Tapi Beliau adalah putra-putra terbaik yang kita miliki di Demokrat," ujar dia.
Karena itu, menurut dia siapa yang bakal terpilih menjadi Ketum Demokrat tentunya bergantung pada aspirasi dari setiap kader untuk memilih satu di antara keduanya.
"Biar masyarakat atau kader-kader Demokrat sendiri yang melihat, memilih layak atau tidak. Menurut saya, mereka dua-duanya punya kompetensi untuk itu," tegas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tanpa Peran SBY
"Dan yang paling penting adalah saya yakin masing-masing juga akan menempatkan porsinya sebagai dwi tunggal. Artinya mana yang pada posisi ini, mana yang pada posisi ini. Karena bagaimanapun kendali atas jalannya partai Demokrat ke depan yang tentu kita akan fokus kepada saat ini pemilih-pemilih pemula, milenials, dan sebagainya," imbuhnya.
Dia pun membantah ada peran SBY di balik kemunculan dua nama ini. Majunya AHY dan Ibas, dia yakini sebagai langkah politik murni yang berasal dari keduanya.
"Pak SBY tidak dorong mendorong. Karena saat ini beliau semuanya bergerak sendiri-sendiri. Masing-masing bergerak sendiri-sendiri," tandasnya.
Reporter: Wilfridus Setu Embu/Merdeka.com
Advertisement