Menkes: KRI Soeharso Mampu Merawat WNI di Kapal Pesiar Diamond Princess

Menkes Terawan menyebut KRI Soeharso memiliki ruangan isolasi, ruangan karantina, dan sistem aliran udara satu arah untuk mencegah terjadinya penularan virus.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Feb 2020, 05:08 WIB
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/11/2019). Rapat membahas polemik kenaikan iuran BPJS Kesehatan. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Terawan Agus Putranto menegaskan, Kapal Republik Indonesia (KRI) Soeharso 990 memiliki kemampuan untuk memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) kru Kapal Pesiar Diamond Princess di Jepang sekaligus merawatnya apabila mengalami sakit.

"Ini kapal rumah sakit yang punya kemampuan melakukan perawatan dan sebagainya. Karena ini kan kapal yang dirancang untuk mengatasi penyakit apapun," kata Terawan saat meninjau KRI Soeharso di Dermaga Komando Armada II Surabaya, Kamis malam 20 Februari 2020. Demikian dilansir dari Antara.

Terawan yang melakukan pengecekan langsung kapal yang juga disebut RS Apung Soeharso tersebut menambahkan bahwa kapal itu memiliki sejumlah fasilitas kesehatan yang dinilai telah memenuhi persyaratan.

Menkes menyebut KRI Soeharso memiliki ruangan isolasi, ruangan karantina, dan sistem aliran udara satu arah untuk mencegah terjadinya penularan virus.

Terawan mengatakan pihaknya bertugas menyiapkan sarana prasarana untuk menjemput WNI di Jepang dengan berbagai opsi yang telah disiapkan pemerintah.

Namun, Menkes menerangkan keputusan penjemputan WNI di Jepang masih harus dibahas lebih lanjut melalui rapat koordinasi yang selanjutnya akan ditetapkan oleh presiden.

Sebanyak 78 WNI menjadi kru kapal Diamond Princess yang berada di perairan Yokohama Jepang. Sebanyak empat WNI dinyatakan positif terinfeksi virus Corona atau COVID-19 dan dirawat di dua rumah sakit.

Sementara 74 WNI lainnya dinyatakan sehat dan rencananya akan dijemput oleh pemerintah Indonesia untuk kembali ke Tanah Air.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Penjemputan warga negatif terinfeksi virus corona

Bus-bus terparkir dekat kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di sebuah pelabuhan di Yokohama, Jepang, Rabu (19/2/2020). Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo mengonfirmasi WNI yang terinfeksi virus corona (COVID-19) di kapal itu bertambah menjadi empat orang. (AP Photo/Jae C. Hong)

 

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, pemerintah siap mengevakuasi 74 warga negara Indonesia (WNI) di Kapal Pesiar Diamond Princess terkait wabah virus corona.

WNI yang akan dievakusi adalah mereka yang dinyatakan negatif terinfeksi virus corona atau COVID-19.

"Kami membicarakan tentang evakuasi, ada beberapa opsi. Intinya pemerintah punya komitmen kuat untuk itu dan akan kordinasi ke Bapak Presiden," jelas Menko Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2020).

Keputusan untuk memulangkan ini diambil usai Menko Muhadjir melakukan rapat koordinasi bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hady Tjahjanto, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menkumham Yasonna Laoly, dan tim perwakilan dari BNPB.

Selain sepakat untuk segera mengevakuasi, hasil rapat koordinasi juga merilis dua opsi terkait cara penjemputan 74 WNI negatif virus corona. Opsi pertama dilakukan penjemputan via laut, dan opsi kedua penjemputan dilakukan via udara.

"Opsi pertama dijemput KRI Suharso, Kedua dijemput melalui udara. Semua sudah dihitung apa hambatan dan yang akan yang bisa dari segi efisiensinya, tapi detiknya belum bisa saya jelaskan," kata Menko Muhadjir.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya