Di DK PBB, Indonesia Serukan Kekerasan di Idlib Suriah Dihentikan

Indonesia meminta di DK PBB agar kekerasan di Idlib, Suriah dihentikan.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 21 Feb 2020, 11:33 WIB
Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Duta Besar Dian Triansyah Djani menghadiri pertemuan Dewan Keamanan PBB yang membahas Suriah, di New York, Amerika Serikat (19/02/2020). (Foto: PTRI New York)

Liputan6.com, New York- Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB yang membahas Suriah, di New York, Amerika Serikat, 19 Februari 2020, Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Duta Besar Dian Triansyah Djani menyampaikan permintaan Indonesia untuk segera dihentikannya kekerasan yang tengah terjadi di wilayah Idlib, Suriah. 

"Indonesia meminta agar kekerasan yang tengah terjadi di wilayah Idlib, Suriah, saat ini untuk segera dihentikan dan mendorong semua pihak kunci untuk mengembalikan ketenangan di wilayah tersebut serta tidak memperpanjang penderitaan para warga sipil", kata Dubes Dian Triansyah Djani, seperti dikutip dari PTRI New York.

Dalam pertemuan itu, keharusan dihormatinya kesepakatan gencatan senjata juga ditekankan oleh Dubes Dian Triansyah Djani.

Sejak eskalasi dimulai pada 1 Desember 2019 lalu, terdapat 900 ribu orang terlantar dan kehilangan tempat tinggal, yang sebagian besar terdiri dari perempuan dan anak-anak, menurut PBB. Ada juga laporan yang menyampaikan adanya bayi dan anak kecil yang meninggal akibat cuaca dingin yang sangat ekstrim di wilayah ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Ajuan Memproses Solusi

Anggota Pertahanan Sipil Suriah atau Helm Putih berdiri dekat kendaraan yang melewati Kota Ariha, Provinsi Idlib, Suriah, Rabu (29/1/2020). Kemajuan serangan pasukan pemerintah Suriah yang didukung Rusia atas Idlib memaksa ratusan ribu warga mengungsi ke tempat lebih aman. (Abdulaziz KETAZ/AFP)

Bantuan kemanusiaan yang dilakukan PBB serta mitra kemanusiaan lain yang ikut berpartisipasi juga dikatakan sudah kewalahan mengelola permintaan di lapangan.

Untuk memajukan proses politik Suriah kondisi yang positif merupakan hal yang sangat penting, khususnya Komite Konstitusional. Pihak – pihak Suriah diyakinkan oleh Indonesia akan selalu siap untuk berdialog dan melanjutkan koordinasi, dengan fasilitasi dari PBB.

"Kompleksitas konflik Suriah jangan ditambah dengan aksi-aksi maupun retorika yang semakin memprovokasi dan memperparah situasi yang ada," tambah Dubes Dian Triansyah Djani.

Prioritas dari bahan pertimbangan untuk saat ini dikatakan adalah dengan menahan diri dan mencari solusi konkret bagi Suriah.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya