Foto yang diambil pada 5 Desember 2019 menunjukkan seniman Robaba Mohammadi melukis menggunakan mulut di studionya di Kabul. Gadis 19 tahun itu dilahirkan dengan kelumpuhan parsial anggota tubuhnya sehingga tidak mampu mengendalikan tangan dan kakinya. (NOORULLAH SHIRZADA/AFP)
Seniman Robaba Mohammadi duduk di sebelah lukisannya selama wawancara dengan AFP mulut di studionya di Kabul pada 5 Desember 2019. Melalui lukisan, seniman asal Afghanistan ini mengekspresikan bahwa wanita dan disabilitas bukan lagi hal yang bisa dipandang sebelah mata. (NOORULLAH SHIRZADA/AFP)
Foto yang diambil pada 5 Desember 2019 menunjukkan seniman Robaba Mohammadi melukis menggunakan mulut di studionya di Kabul. Untuk membuktikan bahwa stigma negatif tentang perempuan dan disabilitas salah, Robaba mengembangkan bakat di bidang seni lukis. (NOORULLAH SHIRZADA/AFP)
Seniman Robaba Mohammadi menggunakan ponsel dengan jari kaki di studionya di Kabul pada 5 Desember 2019. Meski terlahir dengan kaki dan tangan yang tidak bisa digunakan serta tak mendapatkan akses pendidikan, Robaba mampu membuat lukisan yang terbilang rumit dan penuh warna. (NOORULLAH SHIRZADA/AFP)
Seniman Robaba Mohammadi melukis dengan mulut di studionya di Kabul, 5 Desember 2019. Karya-karya Robaba telah dijual dan dipamerkan secara internasional dimana hasil penjualan lukisan membuatnya dapat meluncurkan pusat khusus untuk membantu melatih seniman difabel lainnya. (NOORULLAH SHIRZADA/AFP)