Manajer MU Mengeluhkan Bola yang Dipakai Melawan Brugge, Seperti Ini Spesifikasinya

Manajer Manchester United (MU), Ole Gunnar Solskjaer juga mengeluhkan cuaca saat pertandingan melawan Club Brugge.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 21 Feb 2020, 13:00 WIB
Gelandang Manchester United, Bruno Fernandes berebut bola dengan pemain Club Brugge, Brandon Mechele dalam leg pertama babak 32 besar Liga Europa di Jan Breydelstadion, Kamis (20/2/2020). Manchester United gagal meraih hasil maksimal usai ditahan imbang Club Brugge 1-1. (JOHN THYS / AFP)

Liputan6.com, Brugge - Manajer Manchester United (MU), Ole Gunnar Solskjaer, mengeluhkan bola yang dipakai saat berhadapan dengan Club Brugge pada babak 32 besar Liga Europa, Jumat dini hari WIB (21/2/2020). Duel yang berlangsung di Stadion Jan Breydelstadion, Belgia, itu berakhir dengan skor imbang 1-1.

Meski terhindar dari kekalahan, Manajer MU, Ole Gunnar Solskjaer, tidak terlalu gembira menyambut hasil ini. Sebab menurutnya, banyak faktor yang membuat timnya tidak tampil maksimal malam itu. 

Salah satunya, bola yang digunakan dalam pertandingan. Seperti dilansir Mirror, Molten yang menjadi bola resmi pada Liga Europa musim ini sulit dikendalikan di lapangan berair akibat cuaca hujan. 

"Itu laga yang sulit melawan tim dengan tim terorganisir di kondisi yang sulit juga," katanya. 

"Saya pikir ini bukan pertandingan terbaik, kami sedikit ceroboh dengan lapangan dan bola membuat kondisi semakin lebih sulit," beber pelatih asal Norwegia itu menambahkan. 

"Bolanya sangat berbeda dan sulit untuk dimainkan, tapi ini sama saja untuk kedua tim. Bolanya ringan, Anda harus punya dan mencobanya," kata Solskjaer. 

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini:


Seperti Apa Bentuknya?

Pemain Club Brugge, Emmanuel Bonaventure (kanan) berebut bola dengan bek Manchester United, Diogo Dalot dalam leg pertama babak 32 besar Liga Europa di Jan Breydelstadion, Kamis (20/2/2020). Manchester United gagal meraih hasil maksimal usai ditahan imbang Club Brugge 1-1. (JOHN THYS / AFP)

Seperti diketahui, bola resmi yang digunakan pada Europa League 2019/2020 resmi dinamai Molten Europa League 2019/2020. Sedangkan F5U5003-G9 merupakan nomor model bola tersebut.

Bola ini dianggap memiliki keunikan tersendiri dibanding model-model sebelumnya. Seperti dilansir football-balls.com, bola resmi Europa League 2019/2020 memiliki 32 panel klasik yang mampu menghasilkan putaran sempurna dengan kekuatan maksimum berkat konstruksi yang kokoh. 

Karakteristik terbangnya juga ditingkatkan dengan mengadopsi permukaan berlesung pipit mirip struktur bola golf. Dan menurut Alexander Mulder dari Piri Sport, Molten Europa League 2019/2020 merupakan bola yang paling sedikit menyerap air.

"Bola ini memberikan pertunjukan sepak bola yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bola yang memberikan dimensi yang benar-benar baru bagi para pemain sepak bola, di permukaan dan dalam kondisi cuaca seperti apapun dia dimainkan," ujar Mulder. 


Tidak Sependapat

Bek Manchester United, Harry Maguire (tengah) berebut bola dengan gelandang Club Brugge, Charles De Ketelaere dalam leg pertama babak 32 besar Liga Europa di Jan Breydelstadion, Kamis (20/2/2020). Manchester United gagal meraih hasil maksimal usai ditahan imbang Club Brugge 1-1. (JOHN THYS / AFP)

Sementara itu, Pelatih Brugge, Philippe Clement, tidak sependapat dengan Solskjaer. Menurut Clement, bola yang mereka gunakan sama dan selama ini tidak pernah bermasalah dengan itu. 

 "Kami dapat bola dari UEFA, jadi itu bukan bola kami. Di Europa League semua pakai bola yang sama, jadi saya tidak melihat ada masalah di sana," kata Clement menanggapi komplain Solskjaer.

Bertanding di depan pendukung sendiri, Brugge sudah unggul pada menit ke-15.  Dennis berhasil memanfaatkan kesalahan kiper MU, Sergio Romero, dengan melepas bola lob di luar jangkauannya. 

Namun tuan rumah gagal berpesta. Sebab pada menit ke-36, Martial mampu membalasnya. 

Clement menilai, wasit seharusnya memberi kartu merah kepada Romero akibat pelanggaran menggunakan dua kaki yang dilakukannya terhadap Dennis. "Bagi saya itu jelas-jelas penalti. Jika mengacu pada beberapa gambar di sejumlah negara, itu jelas-jelas kartu merah," kata Clement. 

"Jika Anda memakai dua kaki untuk melanggar seseorang, itu sudah pasti kartu merah."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya