Liputan6.com, Jakarta - Seorang lelaki asal Inggris membagikan pengalamannya dianggap sebagai seorang teroris di pesawat saat mengudara bersama United Airlines ke Denver, Colorado. Tuduhan tersebut muncul karena ia berada di dalam toilet dalam waktu lama.
Dilansir dari The Sun, Jumat, 21 Februari 2020, Rob Allam yang merupakan seorang media strategist hendak melakukan perjalanan bisnis untuk bertemu dengan beberapa investor yang berpotensi menyumbang dalam proyek yang akan diluncurkannya. Saat dalam perjalanan, melihat banyak penumpang lainnya tertidur, ia memutuskan menggunakan kamar mandi untuk bersih-bersih dan merapikan dirinya.
Baca Juga
Advertisement
"Penerbangan ini memakan waktu sembilan jam, saat orang-orang tertidur saya pikir waktu yang tepat untuk membersihkan diri. Saya tidak pernah mandi di toilet pesawat jika melihat banyak antrean,"ujarnya.
Ia pun menuju kamar mandi lengkap dengan tas punggung yang berisi perlengkapan mandi dan pakaian untuk ganti. Ia berniat untuk menyegarkan diri dengan menyisir rambut, memakai deodoran, menyikat gigi, dan mencukur rambutnya.
Saat sudah berada di dalam, ia terpikir untuk mencukur janggutnya yang sudah dua minggu tidak dicukur. Ia merasa perlu merapikannya sebelum bertemu dengan investor untuk rapat.
Namun, selang lima menit ia di dalam kamar mandi sedang asyik bersih-bersih, ada ketukan dari luar kamar mandi. Rob pun mengatakan dirinya akan keluar dalam waktu tidak lama dan ia pun melanjutkan kembali rutinitasnya.
Tidak beberapa lama, ketukan pun terdengar lagi dari pintu kamar mandinya. "Saya membuka pintu untuk memeriksa apa yang terjadi dan saat dibuka terlihat tiga awak kabin yang berdiri di depan pintu, dua perempuan dan satu lelaki. Semuanya menampilkan muka khawatir," ujar Rob.
Awak kabin tersebut menceritakan keresahan penumpang di dalam pesawat kepada Rob. Menurut petugas, ada penumpang yang merasa khawatir melihat seorang lelaki yang masuk ke dalam toilet dengan membawa ranselnya.
Mendengar hal tersebut, Rob merasa kejadiannya sungguh lucu, di mana ia sedang menikmati waktu dengan bersih-bersih di dalam kamar mandi sedangkan di luar semua penumpang pesawat tampak khawatir akan dirinya.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Diduga Teroris
Setelah memberikan penjelasan kepada para petugas pesawat, Rob kembali melanjutkan aktivitasnya. Namun, selang beberapa lama pintu pun diketuk untuk kedua kalinya. Ia merasa heran, padahal ada orang lain yang jauh lebih lama menggunakan kamar mandi tetapi tidak ditegur seperti dirinya.
Ia meminta penjelasan kembali kepada awak kabin mengapa lagi-lagi pintu kamar mandinya diketuk. Dengan nada bicara yang sopan, seorang petugas lelaki menjelaskan bahwa penumpang lain masih curiga terhadapnya.
"Saya tidak ingin mengganggu Anda, tetapi mereka khawatir seba Anda mirip keturunan Arab. Kekhawatiran mereka adalah ketika seseorang akan melakukan tindakan teror, mereka akan membersihkan diri dengan mencuci, mencukur rambut, dan membersihkan tubuh, serta mengenakan pakaian yang lebih rapi," ujar petugas pesawat.
Rob merasa benar-benar ingin tertawa mendengar penjelasan tersebut. Saat itu, ia pun langsung menjunjukkan ponsel di mana terdapat undangan pertemuannya dengan para investor lengkap dengan percakapannya di email. Ia pun menunjukkan pesan dari kekasihnya yang menanti Rob di Colorado.
"Seharusnya saat itu saya menunjukkan tas saya kepada mereka untuk membuktikan bahwa tidak ada bom di dalamnya, tetapi karena saya cukup terkejut saya tidak melakukan hal tersebut," kata Rob.
Drama tersebut berakhir dengan ucapan permintaan maaf dari pada awak kabin atas tuduhan yang dilayangkan pada Rob. Ia pun bersyukur tidak ada kejadian yang serius berhubungan dengan hal tersebut.
"Saya hanya tidak berpikir bahwa menggunakan kamar mandi akan membuat khawatir siapa pun. Orang-orang yang sering bepergian untuk urusan pekerjaan seperti saya, menggunakan kamar mandi untuk menyegarkan diri ialah hal wajar. Asalkan, jangan membuat orang menunggu," ujar Rob. (Tri Ayu Lutfiani)
Advertisement