5 Cerita ketika Liverpool Kalah di Laga Pertama Ajang Eropa dan Responsnya di Anfield

Liverpool mendapat hasil buruk di laga pertama babak 16 besar Liga Champions 2018-2019.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 21 Feb 2020, 21:40 WIB
Penyerang Liverpool, Mohamed Salah berusaha melewati bek Atletico Madrid, Renan Lodi pada pertandingan leg pertama babak 16 Liga Champions di stadion Wanda Metropolitano di Madrid, Spanyol, Selasa (18/2/2020). Atletico Madrid menang tipis atas Liverpool 1-0. (AP Photo/Manu Fernandez)

Jakarta - Liverpool mendapat hasil buruk di laga pertama babak 16 besar Liga Champions 2018-2019. Dijamu klub Spanyol Atletico Madrid, Rabu (19/2/2020) dini hari WIB, mereka tumbang 0-1. 

Satu-satunya gol Atletico Madrid pada pertandingan tersebut diciptakan Saul Niguez. Adapun Liverpool gagal mencatatkan gol tandang yang krusial hingga laga berakhir. 

Hasil tersebut tentu bukan modal ideal untuk menghadapi leg kedua di Anfield. Pasukan besutan Jurgen Klopp setidaknya membutuhkan minimal kemenangan 2-0 untuk melaju ke perempat final. 

Di atas kertas, Liverpool masih peluang besar. Apalagi, rekor The Reds di Anfield belakangan ini sangat moncer. Namun, apa pun tetap bisa terjadi. 

Sejarah menunjukkan Liverpool tak selalu sukses membalikkan skor setelah kalah pada leg pertama di kandang lawan pada kompetisi Eropa. Dalam beberapa kesempatan The Reds harus menelan kekecewaan karena gagal membalikkan keadaan. 

Berikut ini cerita ketika Liverpool kalah pada leg pertama di kandang lawan pada kompetisi Eropa dan bagaimana respons mereka.  


Vs Barcelona – 2019

Duo pemain Liverpool, Trent Alexander-Arnold (kanan) dan Xherdan Shaqiri, berselebrasi setelah mengalahkan Barcelona pada leg kedua semifinal Liga Champions, di Stadion Anfield, Rabu (8/5/2019). (AFP/Paul Ellis)

Harapan Liverpool melenggang ke final Liga Champions dua musim beruntun tampak nyaris pupus setelah kalah 0-3 dari Barcelona pada leg pertama semifinal 2019. Barca punya modal meyakinkan menghadapi leg kedua di Anfield berkat gol Luis Suarez dan dua gol dari Lionel Messi. 

Kondisi Liverpool makin merana karena Mohamed Salah dan Roberto Firmino tak bisa tampil pada leg kedua. Posisi The Reds benar-benar underdog. 

Namun, Liverpool berhasil mengejutkan semua orang. Gol Divock Origi mengawali kebangkitan Liverpool, sebelum pemain pengganti Georginio Wijnaldum mencetak dua gol dalam kurun wakti 122 detik pada babak kedua. 

Momen yang dinanti-nanti Liverpool datang pada menit ke-79 ketika sepak pojok cepat Trent Alexander-Arnold bisa dimaksimalkan Origi untuk mencetak gol kedua. Liverpool menang 4-0 dan melenggang ke final dengan agregat 4-3. 

 


Vs Villarreal – 2016

Penyerang Liverpool, Daniel Sturridge (kiri) berduel udara dengan pemain Villarreal, Bruno Soriano pada laga leg kedua semifinal Liga Europa di Stadion Anfield, Liverpool, Jumat (6/5/2016) dini hari WIB.(AFP/Lluis Gene)

Tiga tahun sebelum berjibaku melawan Barcelona, Liverpool menghadapi tim Spanyol lainnya di semifinal. Saat itu, Liverpool berduel dengan Villareal untuk memperebutkan tiket ke final Liga Europa 2016. 

Liverpool tampak akan membawa pulang hasil imbag tanpa gol dari kandang Villarreal. Namun, gol pemain pengganti Adrian Lopez pada injury time memastikan kemenangan Yellow Submarine dengan skor 1-0.  

Di Anfield, Liverpool menyamakan agregat melalui gol bunuh diri Bruno Soriano pada awal pertandingan. Setelah itu, The Reds melesakkan dua gol tambahan melalui Daniel Sturridge dan Adam Lallana. Liverpool pun melenggang ke final. 

 


Vs Zenit St Petersburg – 2013

Liverpool vs Zenit St Petersburg

Liverpool berjumpa Zenit St Petersburg pada 32 besar Liga Europa 2013. Pada lawatan leg pertama ke Rusia, The Reds kalah 0-2 melalui gol Hulk dan Sergei Semak.  

Liverpool jelas menghadapi tantangan berat pada leg kedua. 

Situasi terlihat memburuk ketika Hulk berhasil mencuri gol pada awal pertandingan leg kedua. Agregat menjadi 3-0 untuk Zenit.  

Setelah itu, Liverpool mampu melesakkan tiga gol, dua di antaranya dari Luis Suarez. Joe Allen juga menyumbangkan satu gol. Agregat menjadi 3-3 tapi Liverpool kalah gol tandang. 

The Reds gagal mendapatkan gol keempat, sehingga harus tersingkir dari pentas Liga Europa. 

 


Vs Braga – 2011

Logo dan ilustrasi Liverpool. (AFP/Paul Ellis)

Liverpool takluk dari Braga dengan skor 0-1 pada leg pertama babak 16 besar Liga Europa pada 2011. Kemenangan Braga ditentukan melalui gol penalti Alan. 

Ambisi Liverpool membalikkan skor pada babak kedua berujung kekecewaan. The Reds tersingkir dari kompetisi tersebut setelah hanya bermain 0-0 kontra Braga di Anfield. 

 


Vs Atletico Madrid – 2010

Diego Forlan (AFP PHOTO / PEDRO ARMESTRE)

Pada 2010, Liverpool menghadapi Atletico Madrid pada leg pertama Liga Europa. Pada leg pertama, Atletico Madrid menang 1-0 melalui gol Diego Forlan. 

Liverpool sempat menabung harapan lolos setelah unggul terlebih dahulu pada leg kedua di Anfield melalui gol Alberto Aquilani dan Yossi Benayoun. Agregat sementara 2-1 untuk Liverpool. 

Namun, Diego Forlan lagi-lagi menjadi mimpi buruk bagi The Reds. Dia mencetak gol pada injury time sekaligus memastikan Liverpool tersingkir karena kalah gol tandang.  

Sumber: Planet Football

Disadur dari Bola.com (Yus Mei Sawitri)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya