Jakarta - Persija Jakarta menetapkan target besar pada tahun ini. Macan Kemayoran berencana melantai di bursa saham alias dengan melakukan initial public offering (IPO).
Niat Persija untuk melepas saham pertama perusahaan sesungguhnya direncanakan sejak 2019. Namun, karena berbagai kendala, termasuk merosotnya pencapaian tim, keinginan untuk menjadi perusahaan publik, baru akan terwujud pada tahun ini.
Advertisement
Kinerja Persija mengalami terjun bebas dalam hal prestasi pada musim lalu. Setelah berhasil merengkuh trofi juara pada 2018, Ismed Sofyan dan kawan-kawan hanya mampu bersaing untuk tidak terdegradasi dari Liga 1.
Gebrakan awal Persija demi melancarkan ambisi melantai di bursa saham ialah mengubah wajah tim untuk kompetisi 2020. Satu per satu pemain bintang bergabung. Dimulai dengan merapatnya Alfath Faathier dari Madura United.
"Target besarnya, kami mau IPO. Sudah dipersiapkan sejak lama. Sebagai perusahaan publik nantinya, prestasi juga harus bagus. Musim 2019 memang kurang bagus. Makanya, kami menguatkan sektor manajamen. Tahun ini, kami ingin merebut kembali gelar juara yang hilang pada 2019. Manajemen kuat dan pemain baru datang, tentunya betul-betul persiapan untuk kembali juara," kata Ferry Paulus, Direktur Olahraga Persija, pertengahan Januari lalu.
"Kami optimistis sekali. Nama Persija itu besar. Rasanya tidak pas dibandingkan dengan Bali United. Memang, Bali United lebih dulu melakukan IPO. Namun, nilai Persija besar sekali sebagai salah satu di antara pendiri PSSI. Fanbase Persija juga sangat besar. Media sosial Persija juga yang pertama di Asia. Berangkat dari situ, kami sangat optimistis bahwa IPO Persija lebih sukses dibanding klub lain," tutur Ferry Paulus.
Menurut Presiden Persija, Mohammad Prapanca, proses IPO Macan Kemayoran telah memasuki tahapan peninjauan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kami berharap sesuai rencana. Februari sudah dapat efektif persetujuan dari OJK," imbuh pria yang karib dipanggil Panca tersebut.
Setelah Alfath, Otavio Dutra dan Muhammad Rafli Mursalim turut didatangkan tim Macan Kemayoran. Yang menggegerkan tentu saja ketika membeli Marc Klok dari PSM Makassar dan mengontrak Marco Motta, eks bek Timnas Italia.
Teraktual, Persija berhasil mendapatkan tanda tangan dua pemain Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2019, Evan Dimas Darmono dan Osvaldo Haay.
Label mewah dan Los Galacticos pun disematkan kepada Persija, mengingat deretan muka baru tersebut akan makin melengkapi kepingan Macan Kemayoran setelah mempertahankan beberapa pilar-pilar penting seperti Marko Simic, Riko Simanjuntak, Rohit Chand, Sandi Sute, dan Andritany Ardhiyasa.
Selain mempercantik tim dengan mengoleksi pemain berlabel bintang demi kepentingan IPO, Macan Kemayoran juga bersungguh-sungguh meraih gelar juara Liga Indonesia untuk yang ke-12 kalinya. Inilah dua target besar tim ibu kota pada tahun ini.
"Tentunya setelah melihat secara keseluruhan, Persija punya target juara di Liga 1 2020," jelas Ferry Paulus.
Sebagai bentuk keseriusan untuk menjuarai musim ini, Persija turut mendatangkan pelatih dengan pengalaman gelar di kompetisi Asia. Adalah Sergio Farias, mantan peracik strategi Pohang Steelers, peraih gelar K-League1 2007 atau kasta teratas Liga Korea Selatan, dan Liga Champions Asia (LCA) 2019, yang terpilih sebagai nakhoda anyar Macan Kemayoran pengganti Edson Tavares.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Profil Pemain Bintang: Marko Simic
Marko Simic dan Persija saling membutuhkan satu sama lain. Sebelum bergabung dengan Macan Kemayoran, karier penyerang asal Kroasia itu di Malaysia dan Vietnam terkesan biasa saja. Di dua negara itu, nama pemain berusia 31 tahun ini juga tidak dikenal secara luas.
Pilihan Simic menerima pinangan Persija pada 2018 terbukti tepat. Dua tahun memperkuat tim ibu kota di Liga 1, eks pemain Lokomotiv Zagreb ini mampu mengemas 46 gol dari 52 penampilan.
Pada musim lalu, Simic menahbiskan diri sebagai top scorer Liga 1 2019 dengan torehan 28 gol dari 32 laga.
Untuk musim ini, insting membunuh Simic diyakini tidak akan memudar. Malah, bakal makin buas. Pasalnya, pelayan bomber bertubuh gempal ini bukan lagi Riko Simanjuntak seorang. Osvaldo Haay, Evan Dimas, dan Marc Klok, bakal memanjakan sang striker dengan umpan-umpan terobosan maupun silang.
Advertisement
Profil Pelatih: Sergio Farias
Sergio Farias bukan pelatih sembarangan. Ia punya pengalaman 27 tahun berkarier sebagai pelatih. Pada 1998-1999, ia ditunjuk menjadi juru taktik Brasil U-20.
Ia juga mengantar Timnas Brasil U-17 menjuarai Campeonato Sul Americano alias Copa America U-17 pada 2000.
Saat menangani klub Korea Selatan, Pohang Steelers, pada periode 2005-2009, Sergio Farias bergelimang gelar. Pelatih berusia 52 tahun ini membawa tim asuhannya itu merengkuh gelar K-League 2007, Korean FA Cup 2008, K-League Cup 2009, dan Liga Champions Asia 2009.
Adapun, penghargaan pribadinya ialah pelatih terbaik K-League pada 2007. Ia juga membawa Pohang Steelers menduduki peringkat ketiga Piala Dunia Antarklub 2009 ketika Barcelona menjadi juaranya.
Selain itu, Sergio Farias juga pernah melatih Guangzhou R&F (China) pada 2012-2013, Suphanburi (Thailand) pada 2014-2015 dan 2016-2017 serta terakhir di Gaish SC (Mesir) pada 2019.
Namun, sejak memenangi LCA bersama Pohang Steelers pada 2009, Sergio Farias puasa gelar dalam satu dekade terakhir.
Selama 10 tahun terakhir, tidak ada satu pun gelar juara dipersembahkan Farias untuk delapan tim yang dibesutnya sebelum bergabung bersama Persija.
Komposisi Pemain
- Kiper: Andritany Ardhiyasa, Shahar Ginanjar, Adixi Lenzivio, Muhammad Risky Sudirman
- Belakang: Otavio Dutra, Ryuji Utomo, Maman Abdurrahman, Hamra Hehanussa, Ismed Sofyan, Rezaldi Hehanussa, Resky Fandi, Alfath Faathier, Marco Motta
- Tengah: Sandi Darman Sute, Tony Sucipto, Rinto Ali, Rohit Chand, Braif Fatari, M. Alief Ramadhian, Marc Klok, Adrianus Dwiki, Evan Dimas Darmono, Ramdanu Lestaluhu
- Depan: Marko Simic, Muhammad Rafli Mursalim, Taufik Hidayat, Riko Simanjuntak, Novri Setiawan, Osvaldo Haay, Heri Susanto, Feby Eka Putra
Posisi Musim Lalu: 10
Prediksi Bola.com: Penantang juara
Persija belajar banyak dari kegagalan mempertahankan gelar dengan memboyong banyak pemain bintang musim ini. Bintang-bintang muka baru membuat wajah Tim Macan Kemayoran lebih segar dan bertenaga. Keperkasaan mereka terlihat di perhelatan Piala Gubernur Jatim. Tinggal bagaimana Sergio Farias menjaga konsistensi penampilan anak-asuhnya menghadapi jadwal padat. Pelatih asal Brasil itu terhitung buta peta persaingan sepak bola Indonesia. Ini jadi faktor minus tim ibu kota di persaingan juara nanti.
Disadur dari: Bola.com (Penulis: Muhammad Adiyaksa/Editor: Aning Jati, published 18/2/2020)
Advertisement