WHO: Dunia Harus Bertindak Cepat Hadapi Virus Corona COVID-19

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan jendela peluang untuk membatasi penyebaran epidemi penyakit Virus Corona COVID-19 dalam skala internasional yang lebih luas tertutup.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Feb 2020, 16:27 WIB
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Liputan6/AFP)

Liputan6.com, Bern - Jendela peluang untuk membatasi penyebaran epidemi penyakit Virus Corona baru dalam skala internasional yang lebih luas tertutup, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan hal ini pada Jumat, 21 Februari 2020, setelah ada kasus yang dilaporkan di Iran dan Lebanon.

Saat ditanya apakah wabah Virus Corona itu berada pada “titik kritis” setelah adanya kasus baru dan kematian akibat COVID-19, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan ia masih percaya virus itu dapat diatasi, demikian dilansir Channel News Asia, Sabtu (22/2/2020).

Ia menambahkan, “Jendela peluang menyempit, jadi kita harus bertindak cepat sebelum menutup sepenuhnya,” katanya.

“Wabah ini bisa mengarah ke segala arah,” kata Tedros. “Jika kita melakukannya dengan baik, kita dapat menghindari krisis serius, tetapi jika kita menyia-nyiakan kesempatan maka kita akan menghadapi masalah serius.”

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kasus di Iran dan Libanon

Kondisi Daegu, Korea Selatan, sepi usai instruksi pemerintah setempat agar warga tak beraktivitas di luar rumah akibat meningkatnya kasus infeksi virus corona. (dok. Foto JUNG YEON-JE / AFP)

Dia mengatakan "sangat memprihatinkan" saat Iran melaporkan 18 kasus dan 4 kematian hanya dalam dua hari terakhir. Tedros juga menambahkan bahwa WHO telah memasok alat uji ke Teheran.

Lebanon mengkonfirmasi kasus Virus Corona pertamanya pada Jumat 21 Februari, dan mengatakan sedang memantau dua kasus potensial lainnya setelah seorang wanita berusia 45 tahun yang tiba dari kota suci Qom di Iran pada Kamis lalu dinyatakan positif, kata Menteri Kesehatan Hamad Hassan.

“Kami melihat pola penularan yang berbeda di tempat yang berbeda,” Dr. Sylvie Briand, direktur kesiapsiagaan bahaya infeksi global WHO, mengatakan. “Kami memiliki banyak keanekaragaman, wabah yang berbeda menunjukkan fase yang berbeda,” tambahnya.


Mengunjungi Wuhan

Para murid sekolah dasar Kenya memegang plakat untuk mengekspresikan dukungan kepada China di Nairobi, ibu kota Kenya, pada 19 Februari 2020. Banyak anak di seluruh dunia membuat lukisan sebagai wujud solidaritas terhadap perjuangan China memerangi epidemi coronavirus baru. (Xinhua/Li Yan)

Tedros sempat mengatakan bahwa tim pakar internasional yang dipimpin WHO dan rekan-rekan China mereka akan mengunjungi Wuhan yang menjadi pusat epidemi virus itu.

Kunjungan akan dilakukan pada Sabtu 22 Februari 2020.

Tim lengkap tiba di China akhir pekan lalu bersama anggotanya termasuk para ahli dari Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) AS, Jerman, Jepang, Nigeria, Rusia, Singapura dan Korea Selatan.

 

 

Reporter: Deslita Krissanta Sibuea

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya