BUMN Rekrut Putra Putri Papua, Erick Thohir Tegaskan Tak Terkait Politik

Sebanyak 522 peserta dari Papua dan Papua Barat lolos Program Perekruitan Bersama (PPB) BUMN.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 22 Feb 2020, 16:30 WIB
Mantan Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019 Erick Thohir tiba di Kompleks Istana, Jakarta, Senin (21/10/2109). Kedatangan Erick Thohir berlangsung jelang pengumuman menteri Kabinet Kerja Jilid II oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 522 peserta dari Papua dan Papua Barat lolos Program Perekruitan Bersama (PPB) BUMN. Program perekrutan ini merupakan salah satu program BUMN untuk membangun talenta yang siap menghadapi perkembangan industri di masa mendatang.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir menyatakan, pemilihan putra putri Papua kali ini memuat agenda politik.

"Salah satu program BUMN. Perekrutan ini sesuatu yang biasa saja. Bukan untuk politik. Kita lihat juga potensinya baik," ujar dalam Inagurasi PPB BUMN, Sabtu (22/02/2020).

Ia menyebutkan dampak transformasi digital mempercepat lanskap perekonomian nasional dan global.

"Nantinya, revolusi industri 4.0 memungkinkan konvergensi dunia digital dan fisik yang diantaranya menggunakan Internet of Things, virtual reality, artificial intelligence, big data, augmented reality, sehingga SDM itu harus melek teknologi serta melakukan optimalisasi teknologi untuk mendukung pertumbuhan bisnis BUMN," paparnya.

Terkait penyebaran peserta, Erick Thohir menyebut Pertamina menyerap paling banyak, berkisar 40-100 orang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Erick Thohir Beberkan Alasan Angkat Putra Asli Papua jadi Direktur Freeport

Proses pendaftaran calon Ketua Umum KOI dibuka mulai Jumat (27/9/2019) sampai Minggu (6/10/2019). (dok. KOI)

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan alasan utama mengangkat Direktur PT Freeport Indonesia Claus Wamafma yang berlatar belakang penduduk asli Papua.

"Ini bukan alasan politik, tapi karena Claus sudah melalui banyak hal di Freeport dan dia berhak untuk itu. Kemampuannya sesuai. Bukan karena dia Papua," tegas Erick Thohir dikutip dari Antara, Sabtu (22/2/2020).

Lebih lanjut, Erick Thohir menjelaskan bahwa ia telah mempelajari kinerja Claus di PT Freeport Indonesia. Menurutnya pengalaman selama 21 tahun bekerja di pertambangan emas serta kemampuan pengetahuannya dirasa mumpuni untuk mengemban jabatan tersebut.

Selain itu, ia menegaskan bahwa siapa saja berhak untuk menduduki jabatan tersebut asalkan memiliki pengalaman, kemampuan, serta pengetahuan yang cukup dalam membidangi posisi di Freeport.

Erick senang ketika mengetahui ternyata Claus adalah penduduk asli Papua, di mana hal tersebut mampu untuk menjadi motivasi bagi setiap anak muda seluruh Indonesia, khususnya Papua.

"Presiden Joko Widodo sayang sama Papua, saya Menteri BUMN juga sayang dengan Papua, maka setiap masyarakatnya juga berhak mendapatkan kesempatan yang sama," kata Erick Thohir.  

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya