Jatim Masuki Puncak Musim Hujan, BMKG Minta Masyarakat Waspada

Puncak musim hujan adalah bulan di mana jumlah curah hujan selama satu bulan lebih tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Feb 2020, 04:00 WIB
Awan mendung menggelayut di langit Jakarta, Kamis (1/2). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi curah hujan dari sedang hingga tinggi akan terjadi hingga 1 minggu ke depan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Juanda di Sidoarjo menyatakan, saat ini wilayah Jawa Timur telah memasuki puncak musim hujan, menyusul tingginya curah hujan di beberapa wilayah.

Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto mengatakan, dominasi hujan di Jawa terjadi sejak Januari hingga awal Maret.

"Puncak musim hujan adalah bulan di mana jumlah curah hujan selama satu bulan lebih tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya," kata dia di Sidoarjo, Jawa Timur, dilansir dari Antara.

Ia mengemukakan, setiap daerah mempunyai jumlah curah hujan yang berbeda beda saat puncak musim hujan. "Secara umum curah hujan berjumlah lebih tinggi 300 mm. Ada yang lebih dari 400 mm bahkan lebih dari 500 mm," ujarnya.

Ia mengatakan, secara umum kondisi cuaca di seluruh wilayah perairan Jawa Timur berpotensi hujan dengan intensitas sedang-lebat.

"Arah angin didominasi dari barat laut dengan kecepatan angin maksimum di Laut Jawa bagian timur 19 knots (35 km/jam) dan Samudera Hindia selatan Jatim 10 knots (19 km/jam)," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Peringatan Dini

Ilustrasi Hujan (iStockphoto)

Pihaknya juga mengeluarkan peringatan dini terkait dengan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat pada beberapa kabupaten kota di Jawa Timur.

"Seperti pada sore dan malam hari di wilayah Surabaya, Sidoarjo, Kota Mojokerto, Gresik, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Jombang, Nganjuk, Kabupaten Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung," ujarnya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa berhati-hati terkait dengan potensi bencana alam seperti banjir dan juga tanah longsor.

"Kami tetap menginformasikan kepada masyarakat termasuk juga kepada dunia penerbangan supaya mereka bisa lebih waspada saat musim hujan," ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya