RSCM Kebanjiran, Genangan Air Sempat mencapai 50 Cm

Selain ruangan, banjir juga merendam pakiran kendaraan yang terletak di Gedung Kiara RSCM. Tapi, banjir itu kini telah surut.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 23 Feb 2020, 12:35 WIB
Kondisi salah satu sudut ruangan di Departemen Radio terapi, Departemen penyakit dalam, dan Departemen Radiologi RSCM. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Jakarta  sejar Sabtu, 22 Februari 2020 membuat beberapa lokasi di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM) kebanjiran. Banjir terjadi di ruangan Departemen Radio terapi, Departemen penyakit dalam, dan Departemen Radiologi.

Salah satu petugas mengatakan, genangan terparah berada di salah satu ruangan di Departeman Radiologi. Tinggi air sempat mencapai 50 sentimeter atau sepaha orang dewasa. 

"Banjir paling parah di radiologi, tadi pas saya bersihin sebetis," kata salah satu petugas saat ditemui Liputan6.com, Minggu (23/2/2020).

Selain ruangan, banjir juga merendam pakiran kendaraan yang terletak di Gedung Kiara RSCM. Tapi, banjir itu kini telah surut. 

Hingga berita ini diturunkan, Liputan6.com berupaya menghubungi Kasubag Humas RSCM, Ananto namun belum mendapatkan jawaban.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Rusak Alat Kesehatan

Kondisi salah satu sudut ruangan di Departemen Radio terapi, Departemen penyakit dalam, dan Departemen Radiologi RSCM. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Sementara itu, Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo mengatakan banjir di ruangan radiologi menyebabkan sejumlah alat rusak.

"Alat yang kebanjiran: Stationary xray ceiling, fluoroscopy, mammography, stationary xray floor, mobile xray, 2 unit CT scan, 1 unit ultra sound 'accuson' terendam, seluruh PACS sistem di ruang baca diduga terendam, 1 unit MRI siemens terendam," tulis Agus Wibowo dalam akun twitternya.

Agus Wibowo mengatakan tim tengah mendata secara detail terkait banjir RSCM. Perkembangan terbaru akan diinformasikan.

"Pendataan secara detail banjir DKI Jakarta RSCM sedang dilakukan. Akan diupdate jika sudah lengkap datanya," jelas Agus Wibowo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya