Warga Jepang Dilaporkan Positif Virus Corona Usai Berlibur di Indonesia

Pria di Tokyo, Jepang dinyatakan terinfeksi Virus Corona setelah mengunjungi Indonesia.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 23 Feb 2020, 16:46 WIB
Petugas memeriksa suhu tubuh penumpang asing yang turun dari kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Yokohama, Jepang, Jumat (21/2/2020). Sebanyak 74 WNI berada dalam kapal pesiar Diamond Princess, empat di antaranya positif terjangkit virus corona (COVID-19). (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Tokyo, Jepang, mengumumkan kasus baru Virus Corona COVID-19 yang menjangkit seorang pria berusia 60 tahunan pada Sabtu 22 Februari waktu setempat. Pria itu dinyatakan terinfeksi Virus Corona setelah mengunjungi Indonesia.

Media nasional Jepang, NHK melaporkan pada Minggu (23/2/2020), pria yang merupakan staf pada fasilitas perawatan lansia itu mengunjungi sebuah institusi kesehatan pada 12 Februari setelah mengalami "gejala-gejala seperti flu". Namun ia kembali ke rumah pada hari yang sama karena tidak didiagnosa mengidap pneumonia.

Keesokan harinya, pada 13 Februari dia kembali bekerja dan pada 14 Februari tinggal di rumah. Pada 15 Februari, dia dilaporkan mengunjungi Indonesia untuk berlibur bersama keluarga, namun tak diungkap saat berada di Indonesia ia bepergian ke mana saja.

Saat kembali ke Jepang pada 19 Februari, pria itu mengalami kesulitan bernapas yang parah dan disebut mengalami "kondisi serius" seperti gejala Virus Corona COVID-19.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tak Pernah ke China

Petugas memeriksa penumpang yang turun dari kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Yokohama, Jepang, Jumat (21/2/2020). Dua orang Jepang dari kapal pesiar Diamond Princess dilaporkan meninggal dunia. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya, Pusat Pengendalian Penyakit Menular Virus Corona Tokyo pada laman pemerintah Kota Tokyo juga telah menyebutkan adanya warga Tokyo berusia 60-an yang positif Virus Corona. Awal gejala-gejala yang dialami pria itu terjadi pada 12 Februari.

Dalam pernyataan pers ditegaskan, pria tersebut tidak punya riwayat ke China 14 hari sebelum timbul gejala-gejala.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya