Cegah Virus Corona, Israel Larang Kunjungan Turis dari Jepang dan Korea Selatan

Israel sepertinya tak mau ambil risiko demi melawan Virus Corona.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 24 Feb 2020, 13:00 WIB
Bendera Israel berkibar di dekat Gerbang Jaffa di Kota Tua Yerusalem (20/3). Gerbang Jaffa adalah sebuah portal yang dibuat dari batu yang berada dalam deret tembok bersejarah Kota Lama Yerusalem. (AFP Photo/Thomas Coex)

Liputan6.com, Tel Aviv - Israel resmi melarang warga Korea dan Jepang masuk ke negaranya. Alasannya adalah mencegah penyebaran Virus Corona (COVID-19) yang berasal dari Kota Wuhan, China.

Tak hanya itu, orang yang baru bepergian ke Jepang atau Korsel dalam dua minggu terakhir juga tak boleh masuk ke Israel, demikian laporan The Times of Israel, Senin (24/2/2020).

Pesawat Korean Air yang masuk Israel pada Sabtu lalu juga dipulangkan bersama penumpangnya akibat efek Virus Corona. Pelarangan itu diumumkan karena melonjaknya kasus virus tersebut di Korsel.

Korsel menyesali keputusan Israel karena dianggap berlebihan. Pejabat Kementerian Luar Negeri Israel dijadwalkan bertemu Dubes Korsel di Israel untuk membahas isu ini.

Ada 18 warga Korsel yang baru pulang dari Israel yang teryata positif Virus Corona. Akibatnya, Israel mengkarantina ratusan orang yang telah kontak dengan para turis tersebut.

Di antara yang dikarantina adalah sekitar 200 murid dan guru Israel yang masuk ke tempat wisata yang dikunjungi turis asal Korsel.

Warga Israel yang baru kembali dari Jepang dan Korea Selatan wajib mengkarantina diri sendiri selama dua minggu.

Israel sebelumnya sudah melarang masuk pengunjung dari China, Hong Kong, Makau, Thailand, dan Singapura. Kementerian Kesehatan juga mengimbau warga yang kembali dari Italia, Australia, dan Taiwan untuk diperiksa juga menunjukan gejala Virus Corona.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Palestina dan Israel Menerapkan Sistem Karantina

Petugas kesehatan yang mengenakan masker berjalan di zona karantina perbatasan Rafah dengan Mesir di Jalur Gaza, Palestina, Minggu (16/2/2020). Kementerian Kesehatan Palestina membangun zona karantina sebagai upaya untuk mengantisipasi wabah virus corona atau COVID-19. (SAID KHATIB/AFP)

Israel tidak hanya mengkarantina murid dan guru yang berpotensi tertular dari turis Korsel. Sebanyak 12 petugas keamanan yang ada kontak dengan turis Korsel juga turut dikarantina. 

Para turis Korsel itu mengunjungi Tomb of the Patriarchs (Makam Para Leluhur) di Hebron. Mereka yang tertular juga diduga mengunjungi Tepi Barat.

Pemerintah Palestina pun langsung memerintahkan penutupan lokasi-lokasi yang dikunjungi para turis. Perintah karantina juga diberikan oleh pemerintah Palestina bagi siapa saja yang berhubungan dengan para turis tersebut. 

Berdasarkan pantauan Gis And Data pada Senin siang, ada 79 ribu orang terinfeksi Virus Corona di seluruh dunia. Korsel adalah negara kedua dengan penularan tertinggi, yakni 763 kasus.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya