Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani telah menghadiri pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G20 di Riyadh, Arab Saudi.
Dalam pertemuan tersebut seluruh Gubernur Bank Sentral dan Menetri Keuangan sepakat mendorong negara-negara G20 untuk meningkatkan kerja sama pasca adanya tekanan global akibat penyebaran virus corona.
"Dalam hal ini, Indonesia mengajak negara-negara G20 untuk terus mempererat kerja sama internasional dan mengimplementasikan bauran kebijakan guna memperkuat pemulihan dan mendorong pertumbuhan ekonomi global," kata Gubernur Bank Indonesia dalam keterangannya, Senin (24/2/2020).
Baca Juga
Advertisement
Perry mengatakan, negara-negara G20 juga sepakat memperkuat pemantauan terhadap risiko global, khususnya yang berasal dari virus corona, serta didorong untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi risiko tersebut serta sepakat untuk mengimplementasikan respon bauran kebijakan yang efektif, baik dari sisi moneter, fiskal, maupun struktural.
Selain itu, dikatakan Gubernur BI, di tengah prospek pertumbuhan ekonomi global yang meningkat moderat, potensi risiko masih relatif tinggi, termasuk ketegangan geopolitik, tensi perdagangan, dan ketidakpastian kebijakan.
Dalam pertemuan ini, Arab Saudi yang menjadi Presidensi G20 pada 2020 mengusung tema besar presidensi 'Realizing the Opportunity of the 21st Century'. Hal ini dilatarbelakangi oleh pesatnya perkembangan teknologi yang telah mengubah tatanan perekonomian global menuju ekonomi dan keuangan digital.
Namun demikian, dipandang belum optimal akses dan partisipasi masyarakat dalam perekonomian, khususnya kelompok muda, perempuan, dan UMKM. Ini membutuhkan upaya untuk membuka akses dan kesempatan pada mereka dalam kegiatan perekonomian dan keuangan khususnya melalui pemanfaatan teknologi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pengembangan Pendanaan
Di samping itu, pembukaan akses terhadap sumber pendanaan melalui pengembangan pasar modal domestik dan penguatan pengaturan dan pengawasan sektor keuangan di era ekonomi digital juga menjadi agenda Presidensi G20 Arab Saudi.
Gubernur Bank Indonesia mendukung agenda Presidensi G20 Arab Saudi terkait pengembangan pasar modal domestik itu dan menggarisbawahi pentingnya resiliensi perekonomian sebagai fondasi pengembangan pasar modal domestik.
Selain itu, Gubernur Bank Indonesia juga menekankan pentingnya peningkatan basis investor domestik, memitigasi volatilitas aliran modal, dan menjaga integritas pasar modal untuk mencegah fraud dan menjaga kredibilitas.
Advertisement