Peningkatan Kasus Covid-19 di Iran Menimbulkan Kekhawatiran WHO

Kasus Covid-19 semakin berkembang, peningkatakan wabah tersebut di Iran menimbulkan kekhawatiran WHO karena mempengaruhi negara-negara tetangganya.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Feb 2020, 14:00 WIB
Petugas kesehatan yang mengenakan masker berjalan di zona karantina perbatasan Rafah dengan Mesir di Jalur Gaza, Palestina, Minggu (16/2/2020). Kementerian Kesehatan Palestina membangun zona karantina sebagai upaya untuk mengantisipasi wabah virus corona atau COVID-19. (SAID KHATIB/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan Iran telah mengumumkan bahwa 43 orang terinfeki Covid-19 dan enam orang meninggal dunia. Tentu saja hal ini memberikan dampak kepada pihak berwenang dari berbagai provinsi dengan memerintahkan penutupan sementara sekolah, universitas, dan pusat kebudayaan untuk mengatasi penularan wabah tersebut.

Wabah Covid-19 ini pertama kali muncul di Iran pada Rabu (19/2), ketika pihak berwenang mengatakan bahwa terdapat dua orang tua di Kota Qom, Iran meninggal dunia akibat terinfeksinya wabah ini. 

Kementerian Kesehatan Iran mengatakan bahwa sebagian besar kasus Covid-19 di Iran berasal dari masyarakat Qom yang memiliki riwayat perjalanan datang dan pergi dari Qom ke kota-kota lain.

Saksikan juga video menarik berikut:


Upaya Pencegahan Pemerintah di Iran

Banner Infografis Wabah Virus Corona Darurat Kesehatan Global. (Sumber Foto: John Hopkins University CSSE)

Sebagai langkah pencegahan, pihak berwenang memerintahkan untuk dilakukannya penutupan sekolah, universitas, dan pusat pendidikan lainnya di empat belas provinsi seluruh Iran. Empat belas provinsi tersebut adalah Qom, Markazi, Gilan, Ardabil, Kermanshah, Qazvin, Zanjan, Mazandaran, Golestan, Hamedan, Alborz, Semnan, Kurdistan, dan Taheran.

Selain itu, pemerintah juga melakukan upaya pencegahan dengan membatalkan semua acara seni dan bioskop di aula seluruh Iran hingga akhir minggu untuk menghentikan penyebaran wabah Covid-19. Hal tersebut sesuai dengan lansiran dari Aljazeera.

Saat ini pemerintah di Iran belum mengkonfirmasi asal mula penyebaran Covid-19. Namun, seseorang pejabat berspekulasi bahwa wabah tersebut dibawa oleh pekerja Tiongkok.

"Karena masyarakat yang terinfeksi di Qom tidak mempunyai kontak dengan Cina, bisa saja sumbernya adalah pekerja Cina yang bekerja di Qon dan telah melakukan perjalanan di Cina," kata Minoo Mohraz dari Kementerian Kesehatan Iran yang sesuai dengan kutipan dari kantor berita IRNA.

"Orang-orang curiga. Sekolah-sekolah ditutup, seminar ditutup, dan konser serta pemutaran film dibatalkan untuk menghentikan sejumlah orang berkumpul," kata Mohraz. Dia juga menambahkan bahwa saat ini televisi pemerintah telah memperlihatkan video tentang cara mengenakan masker pelindung serta cara mencuci tangan dengan benar dan tepat.


Peningkatan Cepat Kasus Covid-19

Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menunjukkan kekhawatirannya atas pertumbuhan yang cepat wabah Covid-19 di Iran serta ekspor dari Iran ke negara-negara lain. "Kami telah melihat peningkatan yang sangat cepat kasus Covid-19 di Iran dalam beberapa hari," kata direktur departemen kesiapan bahaya menular global WHO, Sylvie Briand.

Kasus Covid-19 di Iran telah mempengaruhi negara-negara tetangga. Uni Emirat Arab mengumumkan dua kasus wabah ini pada Sabtu (22/2). Lebanon mengkonfirmasi kasus Covid-19 pertamanya pada Jumat (21/2), seorang wanita berusia 45 tahun yang kembali dari Qom.

Irak mengumumkan bahwa pada hari Kamis (20/2), mereka melarang penyeberangan perbatasan oleh warga negara Iran, tetapi Iraqi Airways melakukan penerbangan ke Iran. Selain itu, Kuwaits Airways juga menangguhkan semua penerbangan ke Iran mulai Kamis.

 

 

Penulis: Salsabila Fauziah Rahman

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya