Liputan6.com, Jakarta - Lamongan, salah satu daerah yang berada di Jawa Timur. Pusat pemerintahan Lamongan berada 50 kilometer dari barat Surabaya.
Di Lamongan, ternyata banyak menyimpan kekayaan yang dijadikan sebagai tujuan wisata seperti wisata bahari, wisata buatan, sampai wisata kuliner. Terdapat banyak makanan khas di Lamongan, yang terkenal salah satunya soto. Akan tetapi, ternyata tidak hanya soto saja yang khas lamongan. Salah satu yang sudah terkenal adalah nasi boranan atau disebut juga dengan sego boranan.
Mengutip dari laman web Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lamongan, lamongantourism.com, nasi boranan merupakan makanan khas yang berasal dari Lamongan.
Baca Juga
Advertisement
Nasi boranan ini biasanya berisikan nasi yang dicampur dengan berbagai lauk-pauk yang bisa dipilih sendiri seperti ikan bandeng, daging ayam, tahu, tempe, jeroan, telur asin, telur dadar, sampai ikan sili.
Ikan sili yang menjadi ciri khas nasi boranan disebut-sebut lebih mahal dari daging ayam. Nasi yang dicampur lauk tersebut diberi bumbu dan kemudian ditaburi rempeyek di atasnya.
Sambal untuk nasi boran dibuat dari rempah-rempah yang khas dan dipadukan dengan santan kelapa. Mengutip dari sarihusada.co.id, kuliner ini sebenarnya mempunyai kekhasan dari sambalnya, bukan nasinya. Terdapat dua jenis sambal yang biasa digunakan, yaitu sambal kuah dan sambal urap.
Sambal kuah dibuat dengan rempah seperti cabai merah dan rawit yang direbus, bawang merah dan putih yang digoreng, kelapa parut, beras mentah yang sudah direndam guna mengentalkan tekstur, lengkuas, jahe, terasi, garam, dan jeruk purut.
Sedangkan sambal urap dibuat dengan rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, garam, cabai merah, penyedap rasa, dan kelapa parut.
Jika biasanya sambal urap dibuat dengan cara dikukus atau dibiarkan saja, kali ini sambal urap dipanaskan menggunakan kreweng (semacam tanah liat yang dibakar berbentuk persegi) guna menimbulkan rasa asap yang khas.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Asal Kata Boranan
Harga untuk nasi boran ini bervariasi, mulai dari Rp 8.000 – Rp 15.000 per porsi. Mengutip dari indonesia.go.id, kata boranan diambil dari wadah atau tempat nasi yang dibuat dari bambu. Kabarnya, nasi boranan hanya ada di Lamongan dan tidak ada di daerah lain.
Menurut cerita yang beredar, nasi boranan sudah ada sejak 1944 dan berasal dari Dusun Kaotan, Desa Sumberejo, Lamongan, Jawa Timur. Pada tahun tersebut hanya ada satu penjual, kemudian pada 1945 mulai bermunculan pedagang yang menjual nasi borang.
Di Lamongan, saat ini terdapat satu desa yang hampir 80 persen warganya menjual nasi boranan, yaitu Desa Sumberejo, Lamongan. Tak hanya itu, cara memasak nasi boran ini pun masih menggunakan kayu bakar. Pemerintah Kabupaten Lamongan pun berencana menjadikan nasi boranan sebagai ikon dari kabupaten Lamongan.
(Shafa Tasha Fadhila - Mahasiswa PNJ)
Advertisement