Liputan6.com, Tehran - Kasus Virus Corona COVID-19 di Iran membuat WHO khawatir. Pasien di Iran sudah mencapai 43 orang, angka tertinggi di wilayah Timur Tengah.
Negara-negara yang tak jauh dari Iran pun tidak ragu untuk langsung menutup akses mereka terhadap Iran. Turki, Afganistan, Pakistan, dan Armenia sudah menutup perbatasan mereka untuk Iran.
Baca Juga
Advertisement
Dilaporkan The Jerusalem Post, Senin (24/2/2020), empat negara itu menutup akses sebagai tindakan berjaga-jaga melawan penyebaran Virus Corona. Seluruh jalur dan udara ke Iran telah tutup pada hari Minggu lalu.
Kebijakan negara-negara Timur Tengah tampak berbeda dari negara-negara Asia Timur dan ASEAN yang masih membuka akses terhadap China yang notabene memiliki 77 ribu kasus Virus Corona.
Afganistan bahkan sudah menyetop produk unggas dari Iran. Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Afganistan kini berusaha mencegah penyelundupan masker ke luar negeri.
Di tempat lain, Pakistan telah mendirikan tenda-tenda kesehatan darurat di perbatasan dengan Iran. Hubungan dagang dengan Iran pun disetop.
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengumumkan sendiri kebijakan penutupan akses Iran. Lewat postingan di Facebook, PM Nikol berkata kebijakan ini akan berlangsung selama dua minggu.
Virus Corona di Iran telah merenggut nyawa delapan orang. Kasus muncul di kota Tehran hingga kota suci Qom.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Israel Larang Kunjungan Turis dari Jepang dan Korea Selatan
Israel resmi melarang warga Korea dan Jepang masuk ke negaranya. Alasannya adalah mencegah penyebaran Virus Corona (COVID-19) yang berasal dari Kota Wuhan, China.
Tak hanya itu, orang yang baru bepergian ke Jepang atau Korsel dalam dua minggu terakhir juga tak boleh masuk ke Israel, demikian laporan The Times of Israel.
Pesawat Korean Air yang masuk Israel pada Sabtu lalu juga dipulangkan bersama penumpangnya akibat efek Virus Corona. Pelarangan itu diumumkan karena melonjaknya kasus virus tersebut di Korsel.
Korsel menyesali keputusan Israel karena dianggap berlebihan. Pejabat Kementerian Luar Negeri Israel dijadwalkan bertemu Dubes Korsel di Israel untuk membahas isu ini.
Ada 18 warga Korsel yang baru pulang dari Israel yang teryata positif Virus Corona. Akibatnya, Israel mengkarantina ratusan orang yang telah kontak dengan para turis tersebut.
Di antara yang dikarantina adalah sekitar 200 murid dan guru Israel yang masuk ke tempat wisata yang dikunjungi turis asal Korsel.
Warga Israel yang baru kembali dari Jepang dan Korea Selatan wajib mengkarantina diri sendiri selama dua minggu.
Israel sebelumnya sudah melarang masuk pengunjung dari China, Hong Kong, Makau, Thailand, dan Singapura. Kementerian Kesehatan juga mengimbau warga yang kembali dari Italia, Australia, dan Taiwan untuk diperiksa juga menunjukan gejala Virus Corona.
Advertisement