Dermatolog Ungkap Penyebab Sekaligus Solusi Kuku Kering dan Patah

Sama seperti kulit, kuku juga bisa kehilangan kelembaban yang menyebabkannya kering, patah dan lemah.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 25 Feb 2020, 09:00 WIB
Menggigit Kuku / Sumber: iStockphoto

Liputan6.com, Jakarta Tangan menunjukkan banyak hal mengenai kesehatan Anda, terutama bagian kuku. Sama seperti kulit, kuku juga bisa kehilangan kelembaban yang menyebabkannya kering, patah dan lemah.

Jangan abaikan kondisi kuku Anda yang sering patah. Berikut ini merupakan 10 penyebab umum kuku mudah patah dan cara mengatasinya, dilansir dari Prevention.

1. Sering Menggigiti Kuku

Bagi beberapa orang menggigiti kuku merupakan pelampiasan rasa gugup atau bosan, atau bahkan untuk lebih berkonsentrasi. Faktanya, kegiatan tersebut tidak hanya membuat kuku mudah patah, tetapi juga memberi jalan untuk infeksi masuk.

"Air liur merupakan enzim pencernaan dan gunanya untuk menghancurkan makanan, artinya juga melarutkan dan melemahkan kuku, membuatnya rapuh. Kuku yang sering digigiti akan membuka jalan bakteri dari udara masuk dan menyebabkan infeksi," kata Rachel Nazarian, MD, dokter kulit dari Schweiger Dermatology Group di New York.

Cara mengatasinya: jaga kerapihan kuku Anda dan berhenti menggigitinya, ujar dr. Nazarian. Anda juga dapat mengaplikasikan rasa pahit pada kuku untuk memotivasi Anda berhenti dari kebiasaan menggigiti kuku.Jika masih gagal, kenali penyebab rasa cemas Anda atau atasi sumber penyebab kebiasaan Anda ini.

2. Kekurangan zat besi

Kuku yang cekung dapat disebabkan oleh rendahnya asupan zat besi, atau anemia. Zat besi membantu hemoglobin, molekul yang mengirim sel darah merah yang mengandung oksigen ke kuku, tutur Ella Toombs, MD, dermatolog bersertifikat di Washington, DC.

Cara mengatasinya: Jika kuku Nada cekung, segera periksakan kadar darah Anda dan penuhi kebutuhan zat besi, bisa dari daging hewan herbivora, bayam, kacang dan kacang polong, tiram, dan cokelat hitam.

3. Kurang asupan vitamin B

Vitamin B, biotin memang penting untuk kecantikan, seperti penguat rambut dan kuku, ujar dr.Stern. Studi yang diterbitkan di Journal of Cosmetic Dermatology menemukan bahwa asupan 2,5 mg vitamin B setiap hari selama 6-9 bulan akan memperkuat kuku dan mengurangi kuku rapuh. Bahkan jika kuku mengalami pengelupasan, biotin akan membantu memperbaikinya.

Cara mengatasinya: Penuhi kebutuhan vitamin B yang terdapat dalam telur, salmon, daging, kentang manis, dan almond, sebanyak 2,5 mg sehari, saran dr. Stern. Hasilnya akan dirasakan setelah beberapa bulan.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:


4. Keseringan mengetik

Memotong kuku / Sumber: iStockphoto.com

Saat mengetik sesuatu baik di keyboard atau ponsel, terkadang bersinggungan dengan kuku, membuat kuku terbelah, retak, atau berjumbai di ujungnya, tutur dr.Toombs.

Cara mengatasinya: potong kuku Anda hingga menyisakan garis putih sedikit akan mempermudah Anda saat mengetik.

5. Hanya pakai handcream di pagi hari

Harusnya handcream dipakai setiap sehabis mencuci tangan, karena air membuat kulit kering. Jika kulit dan bawah kuku kering maka kuku juga akan mengering. Sehingga membuatnya terbelah, patah, dan rusak, ujar Ellen marmur, MD, profesor dermatolog di Mount Sinai, New York City.

Cara mengatasinya: Cari handcream terbaik dan pakai sepanjang hari, terutama di area sekitar kuku.

6. Terlalu sering menggunakan hand sanitizer

Sama halnya mencuci tangan, hand sanitizer yang tinggi konsentrasi alkoholnya akan membuat kuku kering, ujar Sheel Desai Solomon, MD, dermatolog bersertifikat dari Carolina Utara.

Cara mengatasinya: Jika dalam keadaaan darurat, hindari penggunaan hand sanitizer mengenai area sekitar kuku sampai Anda mencuci tangan. Tapi jika Anda lebih suka memakainya, pastikan juga Anda memakai handcream setelahnya.

7. Terlalu lama memakai cat kuku

Semua cat kuku mengandung bahan yang menyerap kelembaban kuku dan melemahkannya, dan efek pengeringnya tidak berhenti bahkan setelah cat kuku mengeras, ujar dr. Marmur.

Cara mengatasinya: dr.Toombs menyarankan membersihkan cat kuku setelah 5 hari (saat kandungannya mulai meluruh). Lalu beri jeda beberapa hari sebelum memakai cat kuku lagi.

8. Penggunaan Aseton (pembersih cat kuku)

Aseton melepaskan minyak alami dari kuku Anda bersamaan dengan cat kuku, membuat kuku rapuh. "Bahkan pembersih selain aseton juga bisa mengeringkan kuku," tambah dr.Toombs.

Cara mengatasinya: Beli bahan pembersih berbasis kedelai, bebas aseton ditambah moisturizer yang membuat kuku tetap lembab.

9. Memakai 'base coat' lebih dulu

Terlepas dari namanya, base-coat tidak boleh menjadi langkah pertama memakai cat kuku, karena bahan kimianya (seperti solvents ethyl acetate atau butyl acetate) dapat menyerap habis kuku Anda, membuatnya lemah dan bahkan patah, ujar dr.Marmur.

Cara mengatasinya: Pakaikan hand lotion ke kuku sebelum mengecatnya. "Lotion ini akan mengisi jarak di kuku, fungsinya seperti primer, yang melembabkan untuk mencegah kerusakan kuku dari apa yang akan ditaruh di atasnya," ujar dr.Marmur. Biarkan hingga kering, hapus sisa berlebih, baru proses cat kuku seperti biasa.

10. Jangan potong kutikula

Kutikula (Kulit penyambung kuku agar tumbuh) berfungsi untuk mencegah kuku dari air, bakteri dan apapun yang Anda sentuh. "Memotong kutikula sama seperti membuka jalan untuk air dan infeksi masuk, ujar Dana stern,MD, dokter kulit dan asisten profesor klinis di Mount Sinai School of Medicine di New York City.

Cara mengatasinya: Jangan sekalipun memotong kutikula Anda.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya