Badai Pasir Mereda, Bandara di Kepulauan Canary Spanyol Kembali Beroperasi

Bandara di Kepulauan Canary Spanyol telah beroperasi kembali setelah kecepatan angin erkurang dan peningkatan cuaca mulai terlihat.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Feb 2020, 11:33 WIB
Pesawat penumpang di landasan pacu bandara di Santa Cruz de Tenerife, Spanyol, Senin, 24 Februari 2020. Semua bandara di Kepulauan Canary Spanyol telah dibuka kembali meskipun angin kencang masih membawa pasir dan debu dari gurun Sahara. (AP Photo/Andres Gutierrez)

Liputan6.com, Grand Canaria - Semua bandara di Kepulauan Canary Spanyol telah dibuka kembali pada Senin, setelah pihak berwenang mengatakan kekacauan dari angin kencang dari badai pasir dan debu dari gurun Sahara telah berakhir.

Operator bandara Spanyol Aena mengatakan dalam unggahan di akun Twitternya, penerbangan telah dilanjutkan dari delapan bandara di kepulauan tersebut.

"Peningkatan cuaca semalam telah memungkinkan dimulainya kembali lalu lintas udara pada semua bandara di Kepulauan Canary."

Akibat badai pasir dahsyat itu, tak hanya bandara yang sempat mengalami gangguan hingga akhirnya penerbangan harus dibatalkan dan ditunda, melainkan sekolah dasar juga ditutup di delapan pulau pada Senin 24 Februari.

Melansir dari AP News, Selasa (25/2/2020), kepala pemerintah daerah Angel Víctor Torres mengatakan, pihak berwenang berharap situasi ini segera mereda karena kecepatan angin berkurang dan hujan bercurah ringan membasahi beberapa pulau.

Torres mengatakan kepada TVE di televisi public Spanyol, "Ini menjadi mimpi buruk di akhir pekan." Pasalnya, Kepulauan Canary Spanyol belum pernah melihat fenomena badai pasir seperti ini dalam 40 tahun terakhir.

Badai pasir yang menyelimuti kepulauan itu pada akhir pekan, ditambah dengan hembusan angin hingga 120 kpj yang juga memperbesar setidaknya tiga kebakaran hutan di berbagai pulau di kepulauan itu, yang jaraknya sekitar 100 kilometer di barat pantai Afrika.

Ia mengatakan bahwa pihak berwenang memusatkan fokusnya pada sumber daya untuk memerangi kebakaran hutan, termasuk satu di cagar alam di pulau Gran Canaria.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jadwal Penerbangan Terganggu

Dua penumpang menutupi hidung dan mulut mereka dari debu badai pasir di bandara Santa Cruz de Tenerife, Spanyol, Minggu, 23 Februari 2020. (AP Photo/Andres Gutierrez)

Sebelumnya, penerbangan masuk dan keluar sempat dibatalkan karena hembusan angin dan kabut kuning tebal yang menyelimuti pulau-pulau itu, sebuah fenomena yang dikenal sebagai "calima" yang mampu mengangkat awan pasir dan debu dari Sahara.

Badai pasir besar dari Sahara telah menyelimuti Kepulauan Canary, Spanyol, yang mengakibatkan gangguan rencana perjalanan bagi para wisatawan yang hendak terbang masuk dan keluar.

Terkait fenomena badai pasir ini, pemerintah daerah telah mengeluarkan status siaga pada Sabtu dengan menyarankan agar penduduk tetap berada di dalam rumah dan menutup jendela serta menghindari perjalanan.

Seperti yang disampaikan pihak Aena melalui akun Twitternya pada Minggu 23 Februari, sebanyak 822 penerbangan telah terpengaruh oleh badai pasir itu.

 

Reporter: Jihan Fairuzzia 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya